Madiun, Newsindonesia - Tantangan terbesar dalam dunia pendidikan seringkali bukan terletak pada fasilitas, melainkan pada pola pikir.
Hal ini diungkapkan oleh Rofiq Ali Muhsin S.Pd., MT, Kepala SMK Negeri 5 Madiun, yang juga dikenal sebagai inovator di komunitas belajar guru.
Dalam webinar "Bu Resi Ke-107" yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) baru-baru ini, Rofiq memaparkan kisah suksesnya mengubah komunitas guru yang semula stagnan menjadi sangat produktif. Ia berfokus pada MGMP Otomotif Jawa Timur.
"Awalnya banyak yang merasa cukup dan menolak teknologi baru. Kami dorong mereka untuk berdikari, salah satunya dengan menghasilkan karya nyata. Alhamdulillah, semangat growth mindset ini membuat kami bisa menerbitkan 23 buku ber-ISBN," ujar Rofiq, menyoroti keberhasilannya membujuk guru teknik untuk juga menjadi penulis profesional.
Rofiq Ali Muhsin adalah motor penggerak di balik strategi Koberpak (Kolaborasi Berdikari Berdampak) di MGMP Otomotif Jawa Timur.q
Strategi ini dirancang untuk mengatasi fenomena fixed mindset di mana banyak guru teknik merasa puas dengan keahlian lama.
Kolaborasi yang ia bangun tidak hanya meningkatkan jumlah anggota MGMP dari 39 guru menjadi 426 guru (hampir mencakup seluruh guru otomotif se-Jawa Timur), tetapi juga mendorong kemandirian dengan monetisasi karya.
Hasilnya, guru-guru tidak hanya fokus mengajar, tetapi juga menjadi sumber belajar yang produktif melalui penerbitan buku.
Dampak dari penguatan kompetensi ini sangat nyata. Komunitas yang dipimpin Rofiq berhasil mengantarkan Jawa Timur meraih Juara Umum LKS (Lomba Kompetensi Siswa) bidang Otomotif, membuktikan bahwa peningkatan kualitas guru berkorelasi langsung dengan prestasi siswa.
Rofiq saat ini menjabat Kepala SMK Negeri 5 Madiun yang dikenal aktif dalam pengembangan komunitas guru vokasi.
Atas pencapaian tersebut, baru-baru ini ia meraih Juara 2 Pelopor Komunitas Belajar (Kombel) Tingkat Nasional, yang diselenggarakan Kemendikdasmen. (Dik_ar)


