Ngawi, Newsindonesia - Proses pembelajaran dikatakan bermakna jika melekat pada murid.
Karena itu tolok ukur pembelajaran mendalam yang berhasil adalah murid terkesan terhadap guru dan terkesan kepada materi.
Hal tersebut disampaikan Peneliti utama Insan Cendikia institut Indonesia Rofiq Ali Muhsin, dalam IHT yang digelar SMAN 1 Jogorogo Ngawi, Senin sd Rabu, 7 sd 9 Juli 2025.
Bertempat di aula SMAN 1 Jogorogo IHT ini mengambil tema "Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Pembelajaran Mendalam dan Instensitas Guru dalam Membersamai Murid".
"Unsur deep learning adalah meaningfull learning. Pembelajaran bermakna berkesan dan bermanfaat bagi murid. Indikatornya simpel. Murid terkesan terhadap guru dan terkesan pada materi," ujarnya kepada Guru-guru SMKN 1 Jogorogo yang antusias mendengar pemaparannya.
Dalam keseharian, Rofiq adalah pengajar SMKN 1 Geger Madiun. Di luar Rofiq juga Peneliti utama Insan Cendikia institut Indonesia.
Pelatihan ini merupakan upaya upgrade skill guru-guru SMAN 1 Jogorogo Ngawi.
Sebagai SMA favorit di Ngawi, SMAN 1 Jogorogo senantiasa siap mengembangkan diri demi peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. (Dik_ar)
