Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
, MAUMERE -Mari kita perhatikan teks misa hari ini pada Masa Adven III Tahun A, Minggu 14 Desember 2025.
Misa-misa hari ini pada Minggu Ketiga Adven Tahun A lengkap dengan renungan harian Katolik.
Misa-misa pada hari ini, Minggu Ketiga Adven Tahun A menjelang Natal 2025 dengan warna liturgi ungu.
Misa hari ini pada masa Adven III tahun A disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti bacaan misa hari ini pada masa Advent III tahun A dengan penuh keyakinan.
Siap Mengikuti Misa
Petugas liturgi berkumpul di ruang pakaian. Di meja perayaan tersedia lilin yang menyala mengelilingi salib. Untuk bacaan, siapkan Kitab Suci. Untuk lagu, bisa sediakan buku nyanyian. Sebisa mungkin, alat komunikasi dimatikan agar suasana menjadi lebih khusuk.
Saat memulai, Pemimpin (P) mengatakan, "Bantuan kami adalah Tuhan," dan yang lain menjawab, "Yang menciptakan langit dan bumi." Selanjutnya dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Adven;
NB. Keterangan mengenai lagu ditampilkan dengan warna ungu
01. Tanda Salib dan Sapaan
P : Dengan nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Berkat rahmat Yesus Kristus, kasih Allah, dan kebersamaan Roh Kudus menyertai kita.
Sekarang dan selamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Ketiga dalam Masa Adven. Minggu ini juga dikenal sebagai Minggu Gaudete, Minggu Gembira. Kita bersuka cita karena kedatangan Tuhan sudah dekat. Kegembiraan ini ditandai dengan menyalakan lilin Adven berwarna merah muda serta mengenakan jubah berwarna merah muda. Bacaan pertama menyampaikan tema kegembiraan ini dengan menyatakan bahwa seluruh ciptaan bersukacita. Orang Israel juga diingatkan untuk bersukacita karena Tuhan datang dalam kemuliaan-Nya. Dalam bacaan Injil, Yohanes Pembaptis meminta murid-murid-Nya untuk datang kepada Yesus dan langsung bertanya apakah Yesus adalah Mesias yang mereka nantikan. Murid-murid itu mendapatkan penjelasan yang sangat jelas melalui pengalaman nyata. Yesus datang dan membawa perbaikan bagi segala sesuatu. Kemuliaan Tuhan terlihat dalam setiap tindakan baik-Nya. Rasul Yakobus mengajak kita semua untuk bersabar dalam menantikan kedatangan Tuhan. Di tengah dunia yang serba cepat ini, kesabaran menjadi nilai yang sangat berharga untuk dijalani. Semoga kita menjadi pribadi yang sabar dalam hidup kita, agar kita tidak saling menyakiti satu sama lain.
[hening sejenak]
03. PENYESALAN DAN PELAYUAN MAAF
P : Di hadapan Tuhan yang kini berada di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui segala kesalahan, serta meminta pengampunan atas semua kekurangan kita agar layak bertemu dengan-Nya dan pantas merayakan Firman keselamatan-Nya.
Saya mengakui kepada Allah yang Maha Kuasa, serta kepada saudara-saudari sekalian, bahwa saya telah berdosa, baik dalam pikiran maupun perkataan, baik dalam tindakan maupun kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya benar-benar berdosa. Oleh karena itu, saya memohon kepada Santa Perawan Maria,
kepada para malaikat dan orang-orang suci serta kepada saudara-saudari, agar berdoa
saya kepada Allah, Tuhan kami.
P : [Dengan tangan tertutup] Mudah-mudahan Allah Yang Maha Kuasa merahmati kita, mengampuni kesalahan kita, dan membawa kita kepada kehidupan abadi.
U : Amin.
[TANPA KEMULIAAN]
04. DOA PEMBUKA
P : Mari kita berdoa, [diam sejenak] Allah yang mahakuasa, lihatlah umat-Mu yang dengan tekun menantikan perayaan kelahiran Putra-Mu. Bimbinglah kami agar dapat bersuka cita atas keselamatan besar ini, dan merayakannya dengan hati yang gembira dalam ibadat yang penuh makna. Melalui perantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, selama-lamanya.
U : Amin.
05. Undangan Untuk Mendengarkan Firman Tuhan
P : Tuhan berfirman, "Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di sana Aku berada di tengah mereka." Dengan percaya kepada firman ini, marilah kita berhenti sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di antara kita, serta mendengarkan firman-Nya dalam bacaan-bacaan berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Yesaya 35:1-6a.10)
L : Bacaan dari Kitab Yehaya
Padang gurun dan tanah kering akan bersuka cita, hutan belantara akan bersorak dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan mekar lebat, bersorak-sorai, bersorak-sorai dan bersorak. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, keindahan Karmel dan Saron; mereka akan melihat kemuliaan Tuhan, keagungan Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang hatinya cemas: "Perkuatlah hatimu, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu datang dengan balasan dan ganjaran-Nya. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" Pada saat itu mata orang buta akan dibuka, dan telinga orang tuli akan terbuka. Pada waktu itu orang yang lumpuh akan berlari seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; karena air mengalir di padang gurun, dan sungai di hutan belantara. Orang-orang yang dilepaskan Tuhan akan kembali ke Sion dengan bersorak-sorai, dan sukacita abadi akan menemani mereka; kegembiraan dan kebahagiaan akan mengisi mereka, sedangkan kesedihan dan keluhan akan menjauh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Terima kasih kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Yes. 35:4)
Ayo kita pergi ke rumah Tuhan dengan penuh kegembiraan
Mzm. 146:7,8-9a,9b-10
Tuhan menegakkan keadilan bagi mereka yang dizalimi, memberi makan orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang ditahan. (Refren)
Tuhan membuka penglihatan orang-orang yang buta, Tuhan mengangkat orang yang sedang merunduk, Tuhan mencintai orang-orang yang benar. Tuhan melindungi orang asing. (Refren)
Anak yatim dan janda diangkat-Nya kembali, tetapi jalan orang-orang yang tidak benar dibelokkan-Nya.
Tuhan adalah Raja untuk selamanya, Allahmu, ya Sion, kekal! (Refren)
08. BACAAN KEDUA (Yakobus 5:7-10)
L : Ayat-ayat dari Kitab Wahyu Rasul Yakobus
Saudara-saudara, bersabarlah sampai Tuhan datang! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang baik dari tanahnya dan ia sabar menunggu hujan musim gugur serta hujan musim semi. Saudara-saudara, janganlah kalian mengeluh atau saling menyalahkan, agar kalian tidak dihukum. Sesungguhnya Sang Hakim sudah berada di depan pintu. Saudara-saudara, ikutilah contoh kesabaran dan penderitaan para nabi yang telah berkata demi nama Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Terima kasih kepada Allah.
09. ALLELUIA (Yes. 61:1)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Roh Tuhan berada di dalamku. * Ia telah mengutusku untuk menyampaikan berita gembira kepada orang-orang yang menderita.
U : Alleluia
10. INJIL [Mat. 11:2-11]
P : Mari kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus berdasarkan Matius.
Pemimpin dan seluruh peserta menggambar salib dengan jari telunjuk di dahi, mulut, dan dada. Selanjutnya, Pemimpin membacakan Injil. Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang karya Kristus, lalu mengirimkan murid-muridnya untuk bertanya kepada-Nya: "Apakah Engkau yang akan datang itu atau kami harus menantikan orang lain?" Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan beritahukanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta sembuh, orang tuli dapat mendengar, orang mati dibangkitkan, dan kabar baik disampaikan kepada orang miskin. Dan berbahagialah orang yang tidak meragukan dan tidak menolak Aku." Setelah murid-murid Yohanes pergi, Yesus mulai berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes: "Mengapa kalian pergi ke gurun? Untuk melihat buluh yang digoyang angin? Atau mengapa kalian pergi? Untuk melihat seseorang yang berpakaian indah? Orang yang berpakaian indah biasanya tinggal di istana raja. Jadi, mengapa kalian pergi? Untuk melihat seorang nabi? Benar, dan Aku katakan kepadamu, bahkan lebih dari seorang nabi. Karena tercatat tentang dia: Lihatlah, Aku mengutus utusan-Ku di depanmu, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada yang lebih besar dari Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar darinya."
Itulah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Pada minggu ketiga Masa Adven ini, kita mendengarkan Injil yang menceritakan Yohanes Pembaptis dan Yesus. Ada dua hal yang ingin ditekankan dalam Injil ini. Mari kita menggali lebih dalam kedua hal tersebut. Pertama, pengenalan pribadi terhadap Tuhan. Dalam kisah tersebut disebutkan bahwa Yohanes Pembaptis mengirim murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus apakah Ia adalah Mesias yang diharap-harapkan. Murid-murid itu pergi dan mendapatkan konfirmasi mengenai identitas Yesus. Untuk memperoleh jawaban ini, para murid harus tinggal bersama Yesus dan menyaksikan apa yang dilakukan-Nya. Yesus membuat segala sesuatu menjadi baik. Kisah sederhana ini menunjukkan bahwa kita harus mengenal Tuhan secara lebih dalam secara pribadi. Yohanes Pembaptis sudah tahu bahwa Yesus adalah Mesias karena ia sudah mengenal Yesus sejak di dalam kandungan. Ketika ia meminta murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus, Yohanes Pembaptis sebenarnya ingin agar para murid itu mengenal Yesus secara pribadi melalui pengalaman yang sangat dekat dengan-Nya. Kita belajar untuk mendekatkan diri kepada Tuhan secara pribadi. Hal ini dapat kita lakukan dengan berdoa bersama di rumah, mempelajari Kitab Suci secara mendalam, serta menjalankan perintah Tuhan. Juga penting jika orang tua memperkenalkan Tuhan kepada anak-anak mereka, seperti yang dilakukan Yohanes Pembaptis kepada murid-muridnya. Pada masa Adven ini, marilah kita mendekatkan diri kepada Tuhan agar kita dapat merasakan kehadiran-Nya dalam hidup kita. Kedua, hubungan antara Yohanes Pembaptis dan Yesus. Yesus menyatakan bahwa Yohanes Pembaptis adalah utusan yang memperkenalkan-Nya. Ia adalah sosok yang luar biasa. Pujian Yesus ini menegaskan posisi Yohanes Pembaptis dan diri-Nya sendiri. Yohanes Pembaptis telah mempersiapkan hati banyak orang untuk menerima kehadiran-Nya. Oleh karena itu, Yohanes Pembaptis memiliki jiwa besar dan rendah hati karena ia selalu menempatkan Yesus sebagai yang utama. Dari sini kita belajar untuk menjadi Yohanes Pembaptis pada zaman sekarang. Kita berusaha memperkenalkan Tuhan kepada sesama kita. Seperti Yohanes Pembaptis, kita harus menempatkan Tuhan sebagai yang utama dalam kehidupan kita. Kita saling membantu agar semua orang dapat semakin mengenal Tuhan dengan lebih baik.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah merespons Firman Tuhan dan menunjukkan iman serta keyakinan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari, marilah kita bersuka cita di hadapan Tuhan dan dengan penuh kegembiraan menyampaikan permohonan kita kepada-Nya.
P : Untuk Sri Paus, para Uskup, para Imam serta para biarawan dan biarawati. Semoga mereka yang secara khusus mengabdikan diri dalam pelayanan Gereja senantiasa membawa kegembiraan yang tulus melalui teladan dan kesaksian hidup mereka.
Marilah kita mohon…
P : Untuk para pemimpin masyarakat. Semoga dalam menjalankan tugasnya, mereka selalu P : Kepada para pemimpin masyarakat. Semoga dalam melaksanakan tanggung jawabnya, mereka senantiasa P : Bagi para pemimpin masyarakat. Semoga dalam menjalani perannya, mereka selalu P : Untuk para pemimpin masyarakat. Semoga dalam menjalankan tugasnya, mereka tetap P : Kepada para pemimpin masyarakat. Semoga dalam melaksanakan kewajibannya, mereka senantiasa
diterangi oleh Roh Kebijaksanaan, sehingga mampu menemukan metode yang efektif dan tepat dalam memajukan kesejahteraan bersama. Marilah kita berdoa…
P : Bagi para pengungsi, gelandangan, dan penyandang disabilitas
dan jiwa. Semoga mereka selalu mendapatkan dukungan dari sesama dan tetap memiliki
harapan iman serta bantuan Tuhan. Mari kita memohon…
P : Bagi kami yang hadir di sini. Semoga kami yang akan merayakan kedatangan Tuhan, mendengarkan nasihat Yohanes Pembaptis untuk menyediakan jalan bagi Tuhan melalui pertobatan dan tindakan baik terhadap sesama. Mari kita mohon…
P : Kita berhenti sejenak untuk menyampaikan doa dan permohonan pribadi masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
Demikianlah ya Tuhan, doa-doa yang kami sampaikan kepada-Mu, melalui perantaraan
Yesus Kristus, sumber sukacita dan harapan kami. Dengarkanlah serta kabulkanlah permohonan kami, karena kami berdoa kepada-Mu, dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Penolong kami.
U : Amin
15. KOLEKTE
[Selanjutnya dilakukan pengumpulan dana sebagai wujud kasih terhadap Sang Sabda serta sesama yang membutuhkan, disertai dengan lagu yang sesuai. Dana dikumpulkan kemudian dibawa dan ditempatkan di depan mimbar] didampingi lagu persembahan dengan nada Syukur kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
16. DOA PUJIAN
[Setelah Kolekte, Pemimpin membacakan Doa Puji dengan berdiri di depan jemaat, menghadap ke meja perjamuan, dan jemaat juga berdiri serta bersama-sama menyampaikan aklamasi.]
P : Saudara-saudara yang tercinta, Allah Bapa mengutus Anak-Nya untuk membawa keselamatan ke
tengah umat manusia; setiap individu yang menerima-Nya akan mendapatkan keselamatan. Oleh karena itu, marilah kita mengangkat hati kita kepada-Nya, memuji dan menghormati-Nya dengan berseru: Sangat mulia Kristus, Raja Pembawa Damai.
Betapa mulianya Kristus, Raja Penyampai Kedamaian.
P : Ya Allah, Bapa yang suci, kami memuji Engkau, karena Engkau telah berjanji mengirimkan Juruselamat, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami. Oleh karena itu, kami berseru:
Sangat mulia Yesus Kristus, Raja Penyampai Perdamaian.
P : Ia datang sebagai manusia, untuk menjalankan rencana-Mu, yaitu membuka jalan keselamatan bagi kami. Kedatangan-Nya telah diberitakan oleh para nabi dan diharapkan dengan penuh hati oleh Perawan Maria. Oleh karena itu, kami berseru:
Sangat mulia Yesus Kristus, Raja Penyampai Damai.
P : Ya Tuhan, bila tiba saatnya yang sempurna, Putra-Mu akan datang kembali dengan kemuliaan yang megah. Kedatangan-Nya kami tunggu dengan berjaga-jaga, berdoa, dan melakukan kebaikan. Maka kami berseru:
Betapa mulianya Kristus, Raja Penyampai Perdamaian.
P: Ya Allah yang mahakuasa, Engkau telah mengumpulkan kami menjadi satu umat, dan Engkau sendiri berkenan menjadi Tuhan kami. Khususnya pada hari ini, Engkau mengumpulkan kami dalam perayaan suci dengan kesatuan bersama Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat], dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki], serta umat beriman di
seluruh dunia. Oleh karena itu, dalam persatuan dengan seluruh Gereja-Mu, kami mengangkat pujian
kepada-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu dengan tema Puji Syukur]
Berikut adalah beberapa variasi dari teks yang diberikan: 1. Setelah Ibadah Komuni, dalam Ibadah Sabda terdapat dua pilihan, yaitu (1) menerima komuni (lihat cara A), dan (2) tidak menerima komuni, namun jemaat diajak merenungkan makna komuni secara batin atau keinginan (lihat cara B). 2. Mengikuti Ibadah Komuni, dalam Ibadah Sabda ada dua kemungkinan, yakni (1) menghadiri komuni (lihat cara A), atau (2) tidak menghadiri komuni, tetapi jemaat diajak memahami makna komuni secara rohani atau rindu (lihat cara B). 3. Setelah Ibadah Komuni, dalam Ibadah Sabda terdapat dua alternatif, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), atau (2) tidak menyambut komuni, melainkan jemaat diajak merenungkan makna komuni secara batin atau perasaan (lihat cara B). 4. Dalam Ibadah Sabda, setelah Ibadah Komuni, terdapat dua pilihan, yaitu (1) menerima komuni (lihat cara A), atau (2) tidak menerima komuni, tetapi jemaat diajak untuk menghayati komuni secara rohani atau rindu (lihat cara B). 5. Setelah Ibadah Komuni, dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menerima komuni (lihat cara A), atau (2) tidak menerima komuni, namun jemaat diajak untuk merasakan makna komuni secara batin atau keinginan (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Setelah Doa Pujian, Pemimpin berjalan ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia menghamparkan kain korporale di atas altar, kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan meletakkannya di atas kain tersebut. Setelah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut dalam keheningan untuk menyembah. Setelah itu, Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memiliki kesempatan untuk menerima Komuni Kudus, sehingga dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang sedang merayakan Ekaristi, marilah kita mempersiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Berdasarkan petunjuk Sang Penyelamat dan sesuai dengan ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
Bapa kami yang berada di surga, hormatilah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, terlaksanalah kehendak-Mu di bumi sebagaimana di surga. Berikanlah kami rezeki pada hari ini dan maafkanlah kesalahan kami, sebagaimana kami juga memaafkan orang yang bersalah kepada kami; janganlah bawa kami ke dalam ujian, tetapi lepaskanlah kami dari kejahatan.
Setelah doa Bapa Kami, juga bisa dilakukan salam damai.
19A. SELAMAT DAMAI DAN KOMUNI
Jika terdapat Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya seperti berikut:
P: Mari kita saling memberikan salam perdamaian. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada di sebelahnya. Setelah Salam Damai, Pemimpin berlutut untuk menghormati Sakramen Mahakudus, kemudian menunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Tuhan yang mengangkat dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada jemaat: Berbahagialah kita yang dipanggil untuk menghadiri perjamuan-Nya. Pemimpin dan jemaat berdoa bersama-sama.
Ya Tuhan, saya tidak layak, Engkau datang kepadaku, tetapi cukuplah berfirman, maka saya akan sembuh. Dengan hormat, Pemimpin menerima Tubuh Tuhan terlebih dahulu. Setelah itu, ia melayani umat yang menerima komuni, sambil setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penerimaan komuni diiringi dengan lagu komuni.
---------------------------------------------------------------------------------------
17B. Metode B. TANPA KOMUNI
P : Dalam perayaan ini kita tidak menerima Komuni kudus. Namun, marilah kita merasakan kehadiran Tuhan yang kita rindukan dalam hati masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari yang tercinta, kita telah bersatu melalui iman yang sama. Oleh karena itu, sebagai Anak-Anak Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sesuai dengan ajaran Putra-Nya sendiri.
Bapa kami yang berada di surga, hormatilah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, terlaksanalah kehendak-Mu di bumi sebagaimana di surga. Berikanlah kami rezeki pada hari ini dan maafkanlah kesalahan kami, sebagaimana kami juga memaafkan orang yang bersalah kepada kami; serta janganlah membawa kami ke dalam ujian, tetapi lepaskanlah kami dari kejahatan.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P: Mari kita saling memberikan salam perdamaian. Umat mengucapkan salam damai hanya kepada saudara-saudari yang berada di sekitar saja.
19B. Doa Komuni Rohani Berlutut/berdiri
Kepemimpinan mengajak seluruh peserta untuk melakukan Komuni Batin dengan beberapa ajakan yang dirumuskan sebagai berikut:
P : Sekarang, marilah kita persiapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam jiwa kita.
P: Yesus berkata, "Kamu sudah bersih karena firman yang telah Kusempaikan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Seperti cabang yang tidak mungkin menghasilkan buah sendiri jika tidak berada pada pokok anggur, demikian pula kamu tidak akan berbuah jika tidak tinggal di dalam Aku." (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya bahwa Engkau benar-benar hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu, dan aku rindu kehadiran-Mu di seluruh jiwa ku. Karena
Sekarang aku tidak mampu menyambut-Mu dalam Perjamuan Kudus, datanglah setidaknya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah hadir. Aku memeluk-Mu dan menyatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah dari-Mu. Amin. [diam sejenak]
P : Dalam ketenangan, marilah kita masing-masing menghubungkan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah kepada-Nya secara langsung dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah dan tinggallah di dalam hatiku. Jadikanlah hatiku sama seperti hati-Mu.
Yesus, datanglah dan tinggalkanlah di dalam hatiku. Jadikanlah hatiku sebagaimana hati-Mu.
▪ Pemimpin mengulangi seruan tersebut dan diikuti oleh seluruh peserta sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberikan kesempatan untuk diam sejenak.
▪ Setelah Komuni Batin, dapat dinyanyikan sebuah lagu Masa Adven.
20. MENDOAKAN MAZMUR 148
[Bisa dibacakan secara bergantian oleh dua orang atau dua kelompok]
Berbahagialah! Pujilah Tuhan di surga, puji Dia di tempat yang tinggi!
Hormatilah Dia, hai seluruh malaikat-Nya, hormatilah Dia, hai seluruh pasukan-Nya!
Hormatilah Dia, hai matahari dan bulan, hormatilah Dia, hai segala bintang bersinar!
Hormatilah Dia, hai langit yang melampaui segala langit, hai air yang berada di atas langit!
Baiklah semua memuji nama Tuhan, karena Ia memberikan perintah, sehingga segalanya tercipta.
Ia membangun segalanya untuk selama-lamanya, dan menetapkan aturan yang tidak bisa dilanggar.
Puji Tuhan di bumi, hai ular naga dan seluruh lautan; hai api serta hujan es, salju dan awan, angin badai yang menjalankan perintah-Nya;hai gunung-gunung dan segala bukit,
pohon buah dan semua pohon tinggi: hai hewan liar dan segala makhluk hidup, binatang berkaki empat dan burung yang bersayap; hai raja-rajawali di bumi dan seluruh umat manusia,
para pemimpin dan seluruh pemerintah dunia; hai para pemuda dan gadis-gadis muda, orang tua dan generasi muda!
Biarkan semua orang memuji Tuhan, karena hanya nama-Nya yang mulia, kemuliaan-Nya melebihi bumi dan langit.
Ia telah mengangkat kepala umat-Nya, menjadi pujian bagi seluruh orang yang dicintai-Nya, bagi orang-orang Israel, umat yang dekat dengan-Nya.
Haleluya!
Kemuliaan bagi Bapa, Putra, dan Roh Kudus, sebagaimana di awal, kini, selalu, dan untuk selama-lamanya. Amin.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudara yang tercinta, dalam menantikan kedatangan Yesus, Rasul Yakobus mengingatkan kita untuk meniru teladan penderitaan dan kesabaran para nabi, yang telah berkata-kata demi nama Tuhan. Mari kita memperbarui pikiran, tindakan, dan cara hidup kita sebagai anak-anak Allah, agar lebih sesuai dengan kabar
suka yang diberitakan Yesus kepada kita.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, ya Tuhan yang penuh belas kasihan, semoga melalui kekuatan firman-Mu yang ilahi, kami diangkat dari segala kekurangan dan kesalahan, sehingga kami siap menerima kedatangan-Nya. Melalui perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa untuk selama-lamanya.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum menutup perayaan ini, marilah kita merendahkan kepala dan memohon berkat Tuhan. [diam sejenak]
P : Mudah-mudahan Tuhan mengaruniakan berkat kepada kita, menjaga kita dari dosa, dan membawa kita menuju kehidupan abadi.
[sambil membuat tanda salib di tubuhnya]
Dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Perayaan Firman kita ini telah berakhir.
Terima kasih kepada Tuhan.
24. PENGUTUSAN
A: Mari pergi, kita telah diberi tugas.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP. (Sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg)
Berita Lainnya di Berita Google