Iklan

Lionel Messi Diusik, Panitia Ditahan Polisi, Satu Negara Jadi Korban

Sunday, December 14, 2025, 11:42 AM WIB Last Updated 2025-12-15T05:23:54Z

Ketidaktersediaan dalam tur Lionel Messi ke India dapat merugikan sebuah negara akibat pengelolaan acara yang sangat buruk.

Polisi India menetapkan Satadru Dutta, promotor tur Lionel Messi ke negara tersebut, sebagai tersangka.

Melalui perusahaan yang ia miliki, Satadru Dutta Initiative, ia bertanggung jawab atas kekacauan penyelenggaraan acara pada hari pertama di Kolkata, Sabtu (13/12/2025).

Ratusan ribu penggemar yang memenuhi Stadion Salt Lake untuk melihat bintang besar tersebut secara langsung merasa kecewa.

Messi hanya muncul selama 20 menit untuk menyapa para penggemarnya di tengah kerumunan di lapangan.

Kapten timnas Argentina tidak dapat berada lama di stadion karena sudah terlalu banyak politisi, tamu undangan, panitia, serta para penggemar yang lebih dulu menyerbu lapangan.

Mereka menerobos untuk mengambil kesempatan berfoto bersama Messi hingga menyebabkan keributan.

Penggemar yang berada di bangku penonton menjadi marah. Meskipun sudah membayar tiket dengan harga jutaan rupiah, mereka tidak bisa melihat sedikit pun wajah Messi karena tertutup oleh kerumunan.

Akibatnya, setelah si GOAT dibawa keluar, para penonton berlarian ke lapangan dan melakukan tindakan perusakan yang besar.

Kerusuhan pecah. Vandalisme membuncah.

Pihak berwenang menganggap Satadru melakukan pengelolaan yang tidak tepat terhadap kegiatan skala internasional ini, sehingga menyebabkan keributan dan tindakan kriminal.

Dilaporkan oleh Hindustan Times, pihak kepolisian memberikan hukuman tahanan kepada Satadru.

Seorang pria berusia 45 tahun diberi sanksi selama 14 hari. Kegagalannya dalam mengatur acara tidak hanya memicu ketidakstabilan dan kerusakan pada infrastruktur.

Efek yang lebih besar, peristiwa ini merusak reputasi Kolkata dan India secara keseluruhan di mata masyarakat internasional.

Mungkin India tidak akan lagi mendapatkan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah acara olahraga tingkat Asia maupun global.

"Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di seluruh dunia. Kejadian kemarin sangat mengecewakan bagi Kolkata, West Bengal," kata Ketua Federasi Sepak Bola India (AIFF), Kalyan Chaubey.

   

Sebenarnya hal ini dapat dihindari. Kejadian kemarin membuktikan betapa tidak siap dan kurangnya keterampilan manajerial pemerintah serta pengelola acara.

Kejadian ini tidak hanya akan berdampak secara finansial terhadap penggemar yang telah membeli tiket untuk menyaksikan Messi.

Dampaknya akan menyebabkan pengeluaran yang lebih besar bagi India, khususnya ketika perdana menteri berupaya menunjukkan India sebagai kekuatan melalui olahraga.

Ketika India mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2036, ketika India menjadi penyelenggara Commonwealth Games 2030, ketika India menjadi tuan rumah World Police Games...

Selama berlangsungnya kompetisi-kompetisi tersebut, negara-negara pesaing mungkin akan meragukan apakah Kolkata atau West Bengal siap menjadi tuan rumah acara internasional.

Mungkin pihak manajemen atau pemerintah belum cukup dewasa dalam melakukannya.

"Jadi saya rasa ini akan merugikan Bengal, ini akan merugikan Kolkata selama 50 tahun ke depan," katanya di laman Republic World.

Hari kedua tur di Mumbai, Minggu (14/12/2025), lebih tenang dibandingkan kekacauan di Kolkata.

Lionel Messi memiliki kesempatan yang lebih nyaman untuk berinteraksi dengan penggemar, anak-anak akademi, serta tokoh-tokoh ternama dan atlet lokal India dalam kegiatan yang diikuti.

Seri acara GOAT Tour di India selesai pada hari Senin (15/12/2025) ini.

Pembukaan agenda raja trofi Ballon d'Or diakhiri dengan pertemuan bersama Perdana Menteri Narendra Modi dan bertemu dengan pemain Minerva Academy.

Komentar

Tampilkan