
Berita Bulukumba- Di tengah perhatianafterglownomisasi Oscar berkatDaftar Schindlerpada era 90-an, telepon berdering ditrailersyuting Liam Neeson. Di ujung sana, produser Barbara Broccoli menawarkan kunci menujufranchiseyang terbesar di dunia: lisensi untuk membunuh—menjadi James Bond. Bagi aktor mana pun, itu adalah takdir. Namun, saat Neeson mendiskusikan takdir itu dengan kekasihnya, Natasha Richardson, takdirnya berubah. "Jika kau menjadi James Bond, kita tak akan menikah," sebuah ultimatum sederhana, mematikan, dan penuh cinta.
Pada momen itu, di tengah keheningan Carolina, Liam Neeson dihadapkan pada pilihan paling dramatis dalam hidupnya: karier abadi sebagai Agen 007, atau cinta sejati. Ia memilih cinta, sebuah keputusan yang hingga kini, setelah kematian sang istri, ia sebut sebagai pilihan terbaik.
Peran James Bond selalu menjadi mahkota yang diidam-idamkan, menjadi loncatan karier emas bagi setiap aktor yang beruntung terpilih. Namun, siapa sangka, bintangtindakanaktor ternama asal Irlandia, Liam Neeson, justru pernah menolak tawaran paling menggiurkan di Hollywood tersebut. Alasannya? Cinta sejati.
Cinta abadi melampaui kesuksesan
Dalam wawancara mendalam bersamaRolling Stone, Neeson mengenang momen krusial pada tahun 90-an, tepat setelah ia masuk nominasi Oscar berkat penampilannya yang menakjubkan dalam filmDaftar SchindlerProduser James Bond, Barbara Broccoli, terus menghubunginya beberapa kali untuk menanyakan minatnya menjadi Agen 007.
SetelahDaftar Schindlerkeluar dan Barbara memanggilku beberapa kali untuk menanyakan apakah aku tertarik (menjadi James Bond) dan aku menjawab, "Ya, aku mungkin tertarik," kenang Neeson.
Saat itu, Neeson sedang berpacaran dengan aktris terkenal, Natasha Richardson. Ia membicarakan tawaran menarik tersebut dengan Richardson, yang saat itu masih kekasihnya, ketika mereka sedang syuting filmNelldi Carolina. Jawaban Richardson tiba-tiba menjadi ultimatum serius yang tidak bisa ditawar-tawar.
Lalu istriku tercinta, semoga Tuhan menjaganya selalu, mengatakan padaku saat aku sedang syutingNelldi Carolina, 'Liam, aku ingin memberitahukan sesuatu. Jika kau menjadi James Bond, kita tak akan menikah," katanya menirukan ucapan istrinya yang telah meninggal.
Di hadapan pilihan antarafranchisefilm terbesar di dunia atau cinta sejati, Neeson memilih yang terakhir. Ia menganggap ultimatum itu sebagai sesuatu yang lebih serius dan tidak dapat lagi dinegosiasikan.
Alasan Natasha Richardson menolak suaminya menjadi Bond ternyata sangat berkaitan dengan reputasi Agen 007: beradegan mesra dengan banyak aktris cantik atau yang dikenal sebagaiGadis Bond.
"Ia benar-benar serius! Coba saja, ada banyak wanita cantik dari berbagai negara yang beradegan mesra di sana. Saya yakin sebagian besar keputusannya karena hal itu!" kata Neeson, mengonfirmasi kekhawatiran istrinya.
Cerita cinta epik yang berakhir tragis
Meskipun menolak peran yang bisa mendefinisikan kariernya, Liam Neeson tetap meraih kesuksesan besar melalui proyek-proyek lain, termasuk waralabaDibawayang fenomenal dan perannya sebagai Qui-Gon Jinn diStar Wars: Episode I - The Phantom Menace.
Sayangnya, kisah cinta epik ini harus berakhir tragis. Natasha Richardson meninggal pada 18 Maret 2009, tidak lama setelah mengalami kecelakaan saat bermain ski di Kanada.
Hingga saat ini, Liam Neeson memilih tetap melajang. Dalam setiap kesempatannya, ia selalu menyebut Natasha Richardson sebagai cinta sejatinya, bahkan setelah belasan tahun kepergiannya.
"Ia adalah segalanya. 16 tahun menjadi suamiku mengajarkanku bagaimana mencintai dengan tulus. Kita harus meluangkan waktu dan mengucapkan terima kasih kepada pasangan kita. Karena suatu hari nanti, saat kau hanya bisa melihatnya di ponselmu, mereka sudah tidak ada lagi," tulisnya, meninggalkan pesan yang menyentuh tentang pentingnya menghargai waktu bersama pasangan.
Pilihan Liam Neeson di masa lalu membuktikan bahwa bagi aktor tersebut, cinta jauh lebih berharga daripadaizin untuk membunuhsiapa pun.***