Ponorogo, Newsindonesia - Penerapan deep learning atau pembelajaran mendalam dinilai menjadi kunci untuk mengatasi rendahnya minat belajar siswa di Indonesia.
Gagasan tersebut disampaikan peneliti ICII Aring Sisdiyono, dalam Workshop Deep Learning yang digelar di SMK Brawijaya Ponorogo, Selasa (18/11).
Di depan para guru dan peserta workshop, Aring memaparkan bahwa tantangan utama pendidikan hari ini bukan semata-mata ketersediaan sarana, melainkan bagaimana proses belajar dapat melibatkan siswa secara aktif, bermakna, dan menyentuh aspek emosional mereka.
Ia kemudian mengurangi beberapa konsep deep learning yang ia perkirakan mampu menghadapi problem rendahnya minat belajar murid Indonesia.
Aring juga menyoroti pentingnya penerapan pendekatan ini di sekolah kejuruan. Ia menilai SMK memiliki peluang besar menerapkan pembelajaran mendalam karena dekat dengan dunia praktik dan kebutuhan industri.
“Di SMK, pembelajaran mendalam bisa hadir melalui proyek, praktik industri, riset kecil, sampai penyelesaian masalah nyata di lingkungan sekitar. Ini sangat relevan dengan karakter pendidikan vokasi,” ujarnya.
Acara ini digelar di aula serba guna SMK Brawijaya dalam rangka peningkatan wawasan dan ketrampilan guru. Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan diskusi interaktif.
Insan Cendekia Institut Indonesia (ICII) adalah lembaga kajian di bidang pendidikan. Salah satu programnya fokus mendorong guru melakukan inovasi pembelajaran.

