Baru-baru ini, kasus perundungan yang terjadi di SMP Negeri 19 Tangerang Selatan (Tangsel), Banten tengah menjadi perhatian. Pasalnya, korban yang merupakan seorang siswa berinisial MH (13) dinyatakan meninggal dunia.
MH meninggal dunia setelah mengalami kritis akibat menjadi korbanperundunganoleh teman-teman sekelasnya. Perundungan yang dialami MH telah terjadi sejak masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Berikutnyaberita indonesiatelah merangkum delapan fakta siswa SMPN 19 Tangsel meninggal setelah dibully.
1. Dihantam di bagian kepala menggunakan kursi
MH menjadi korban bullying oleh teman-temannya di sekolah. Mirisnya,perundunganyang dialami berupa kekerasan fisik hingga harus dibawa ke rumah sakit akibat tubuhnya yang lemah dan tidak berdaya.
Rizky selaku kakak korban mengungkapkan bahwa adiknya telah menjadi korban perundungan sejak MPLS. Puncaknya terjadi pada Senin (20/10/2025) lalu. Saat itu, MH dipukul di bagian kepala oleh teman sekelasnya menggunakan kursi.
2. Korban sempat enggan bercerita tentang perundungan yang dialaminya
MH sempat tak berani melaporkan ke keluarganya karena Ibu kandungnya menderita penyakit ginjal. MH tidak ingin penyakit ibunya kambuh, sehingga memilih untuk tidak bercerita sejak awal.
Setelah diselidiki lebih lanjut oleh pihak keluarga, MH ternyata sering menerima perundungan berupa dipukul hingga ditendang. MH awalnya dirawat di RS Swasta yang ada di Tangsel.
Namun, karena kondisinya semakin parah, MH akhirnya mendapat rujukan ke RS Fatmawati, Tangerang Selatan.
3. Meninggal dunia setelah dirawat di RS selama seminggu
Setelah sekitar seminggu dirawat di rumah sakit, MH dinyatakan meninggal dunia. Hal ini disampaikan langsung oleh pihak kepolisian yang membantu menangani kasus perundungan tersebut.
"Bapak Kapolres Tangerang Selatan (AKBP Victor Inkiriwang) menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya dan akan menangani perkara tersebut secara profesional," kata Kasi Humas Polres Tangsel AKP Agil pada Minggu (16/11/2025), dilansir dari berbagai sumber,
4. Enam saksi diperiksa
Hingga saat ini Polres Tangsel memastikan akan mengusut asal usul kematian MH. Pengusutan akan dilakukan secara profesional.
Pihak kepolisian telah memeriksa enam saksi untuk mengungkapkan kasus tersebut. Keenam saksi merupakan siswa dan guru pengajar di SMPN 19 Tangsel.
5. Mediasi telah dilakukan
Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) turun tangan terhadap kejadian yang menimpa MH. Kepala Disdikbud Tangerang Selatan, Deden Deni, mengatakan pihaknya telah memediasi orang tua dari korban dan terduga pelaku.
"Kami juga mengunjungi rumah orang tua untuk memastikan kondisi anak," katanya.
6. KPAI mendorong proses diteliti ke ranah hukum
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga turun tangan untuk mendampingi pihak keluarga MH. KPAI berusaha mendorong kasus ini ke ranah hukum secara adil.
Lebih lanjut, terdapat unsur kekerasan yang menyebabkan korban mengalami luka fisik dan trauma berat. KPAI mendukung agar aparat penegak hukum dapat memproses kasus secara tegas.
Menurut mereka, meskipun kasus perundungan ini melibatkan pelaku di bawah umur, proses hukum tetap dapat dilakukan sesuai dengan Pasal 59 A Undang-Undang (UU) Sistem Peradilan Pidana Anak.
7. Pemkot menanggung biaya pendidikan saudara korban
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, menyampaikan belasungkawa mendalam atas kematian MH. Pemkot Tangsel telah berkoordinasi dengan KPAI dan kepolisian terkait kasus perundungan yang terjadi.
Mereka masih menunggu diagnosis medis terakhir korban. Pilar menyampaikan pihaknya akan membantu biaya pendidikan saudara korban. Dinas yang terkait telah diminta untuk memberikan pendampingan terhadap keluarga korban selama proses tahlilan berlangsung.
8. Korban dikuburkan pada pagi hari Minggu
Pemakaman MH dilakukan pada hari Minggu (16/11/2025) pagi di kawasan Ciater, Serpong. Suasana pemakaman sempat diunggah oleh Pilat Saga di media sosialnya. Ia hadir mewakili Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
"Tadi pagi saya mewakili Pemerintah Kota Tangerang Selatan, melakukan doa bersama di makam Almarhum Adik Muhammad Hisyam bin Kusnadi di pemakaman keluarga daerah Ciater, Serpong," kata Pilar dikutip dari unggahan akun Instagram-nya, Minggu (16/11).
"Kami atas nama keluarga besar Pemerintah Kota Tangerang Selatan sekali lagi mengucapkan turut berduka cita, semoga almarhum diberikan terang kubur," katanya.
Demikian delapan fakta siswa SMPN 19 Tangsel meninggal setelah menjadi korban bullying. Semoga kasus seperti ini tidak akan terulang lagi, Ma.
Siswa SMP Tangsel Masuk RS dengan Gangguan Penglihatan Akibat Bullying Anak di Palembang Jadi Korban Bullying Dikurung Teman di Gudang Masjid Kronologi Siswa SMPN Tangsel Diduga Jadi Korban Bully, Alami Lumpuh





