
JAKARTA, newsindonesiaHampir dua dekade yang lalu, kereta-kereta bantuan dari Jepang dikirim ke Indonesia dengan seri yang berbeda. Salah satunya, KRL seri Jalita 8500 yang pertama kali hadir pada tahun 2006.
KRL seri Jalita 8500 ini memulai debutnya pada tahun 1975 di jalur Denentoshi Jepang dengan 10 rangkaian.
Pada tahun 2006, KRL Jalita 8500 mulai dikirim ke Indonesia, melanjutkan program sebelumnya, yaitu impor KRL seri 8000 dari Tokyu.
Total 40 unit kereta seri ini tiba di Jakarta dengan delapan gerbong danliveryberwarna kuning-hijau, sepanjang tahun 2006-2009.
KRL seri Jalita 8500 menjadi kereta pertama yang dimiliki langsung oleh PT KCI setelah berpisah dari perusahaan induknya, yaitu PT KAI pada tahun 2009.
Liveryatau desain kereta ini berubah dari kuning-hijau menjadi merah-abu-hitam-kuning dengan logo Commuter dan mudah dikenali karena desain berbentuk kotak di bagian depannya.
Tahun 2012,kendaraan yang diberi warna atau desain tertentuIni menghilang. Tahun 2024, bertepatan dengan menjelang 100 tahun KRL di Jabodetabek, IRPS bekerja sama dengan PT KAI Commuter mengembalikankendaraan yang diberi warna atau desain tertentu"awal ini selama satu tahun hingga purnatugas tahun ini," kata Ketua Pelaksana Mini Museum KRL, Adam Fardl Al Fath, saat diwawancarai.berita indonesiadi lokasi museum, Sabtu (15/11/2025).
IRPS atau Indonesian Railway Preservation Society adalah komunitas penggemar kereta api yang berfokus pada penyelamatan dan pelestarian aset perkeretaapian Indonesia.
Tulisan "Jalita" terlihat di bagian depan rangkaian kereta ini, membuat seri 8500 menjadi satu-satunya KRL yang memiliki nama rangkaian.
KRL seri Jalita 8500 secara resmi mengakhiri masa baktinya di Jepang pada awal 2023. Seri kereta ini masih disimpan di Depo Nagatsuta bersama unit kereta lain yang dipertahankan.
Dua tahun kemudian, yaitu November 2025, KRL seri Jalita 8500 juga berhenti beroperasi di Indonesia karena suku cadang dari Jepang yang tidak lagi tersedia.
Untuk mengenang KRL seri Jalita 8500, PT KAI Commuter menyelenggarakan Mini Museum KRL Jalita di Jalur 1 Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat dari tanggal 10-16 November 2025.
Pengunjung diajak bernostalgia melalui delapan gerbong KRL legendaris yang berisi informasi detail mengenai tiga rangkaian KRL asal Jepang yang sudah purna tugas serta miniatur kereta api di Indonesia.
Kenangan di hatipenggemar kereta api
Para penggemar kereta api atau railfans ikut merayakan momen bersama KRL seri Jalita 8500, Tokyo Metro 7000, dan JR East 203.
"Sebagai pengguna KRL, rasanya wah gimana ya, ikut menelusuri perjalanan kereta yang ternyata sudah panjang di Indonesia. Dekat di hati, tapi sedih gitu," kata Farah (38), pengunjung Mini Museum KRL Jalita asal Menteng, Jakarta Pusat.
Di tengah kesibukannya, ia menyempatkan diri mengunjungi Mini Museum KRL Jalita di Stasiun Jakarta Kota, setelah mendapatkan informasi dari media sosial.
Farah tidak ingin melewatkan sedikit pun jejak sejarah dari delapan gerbong KRL, termasuk pemutaran video di gerbong terakhir.
"Memang suasana di dalam museum KRL agak penuh, jadi kurang menyenangkan. Seharusnya bisa membaca perlahan, mengikuti alur cerita, tapi karena kondisinya seperti itu, wajar saja," katanya.
Cleva (17),penggemar kereta apiasal Bekasi, bahkan sempat merancang Jalita 8500 untuk difoto bersama rangkaian aslinya.
Ia mengaku senang saat pembukaan Mini Museum KRL Jalita diperpanjang hingga 16 November 2025, yang semula rencananya berakhir pada 14 November 2025.
"Gerbong yang paling berkesan itu saya lupa di gerbong ke berapa, tapi dekorasinya mirip seperti di Jepang, saya merasa seperti dibawa ke suasana Jepang, asal negara kereta ini," kata Cleva.
Farah dan Cleva hanyalah dua dari ribuan penggemar kereta api yang sempat datang ke museum mini ini.
Selain mereka, banyak pengunjung dari berbagai usia turut meramaikan Mini Museum KRL Jalita menjelang hari terakhirnya.
Kondisi yang menyentuh tidak terhindarkan. Karena bagi banyak orang, rangkaian KRL ini bukan sekadar penghubung jarak kota, melainkan bagian dari cerita hidup yang pernah mereka lalui.
Selamat tinggal KRL Jalita 8500, Tokyo Metro 7000, dan JR East 203.