Iklan

Pramono Terkejut, Beberapa Siswa SMAN 72 Ingin Pindah Sekolah

Sunday, November 16, 2025, 12:55 PM WIB Last Updated 2025-11-17T06:42:53Z

newsindonesia.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono Anung mengakui telah menerima laporan langsung dari kepala sekolah mengenai kondisi sejumlah siswa SMAN 72. Menurutnya, ada sejumlah siswa yang ingin pindah dari SMAN 72 Jakarta karena masih trauma akibat ledakan yang terjadi pada Jumat (7/11/2025).

"Memang yang membuat saya kaget, Ibu Kepala Sekolah juga menyampaikan ada beberapa siswa yang mengalami trauma. Karena trauma, mereka meminta pindah sekolah. Ya, tetapi ini menjadi masalah tersendiri," kata Pramono, Minggu (16/11/2025).

 

Menurut Pramono, pihak sekolah sudah dapat menyelenggarakan KBM secara normal jika sudah memungkinkan. Namun, ia meminta pihak sekolah tidak memaksakan diri jika para siswa belum siap kembali belajar di sekolah.

"Prinsipnya, saya sampaikan kepada Ibu Kepala Sekolah, jika memang Senin besok sudah siap silakan dibuka, tapi jika belum siap jangan dipaksakan," kata dia.

 

Sebelumnya, Kepala SMAN 72 Jakarta Tetty Helena Tampubolon mengatakan, pihaknya masih akan menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada Senin (17/11/2025). Pihaknya masih perlu meminta persetujuan orang tua siswa terlebih dahulu untuk menyelenggarakan proses KBM di sekolah.

"Senin itu pasti masih PJJ. Kami harus memastikan dengan orang tua apakah sudah boleh hybrid," katanya kepada wartawan di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Sabtu (15/11/2025).

Ia mengakui, banyak siswanya yang rindu kembali ke sekolah. Namun, ia tidak menyangkal masih ada siswa yang trauma untuk kembali ke sekolah. Apalagi, masih ada siswa yang harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat dampak ledakan tersebut.

"Kami belum bisa memastikan mereka harus belajar secara luring semua, karena jika mereka belum (baik) semuanya, masih ada sebagian yang kondisinya, trauma masih ada," kata Tetty.

Menurutnya, sejumlah pihak terus melakukan pendampingan psikologis kepada para siswa. Namun, ia belum bisa menjelaskan hasil pendampingan tersebut secara rinci.

Diketahui, kejadian ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta menyebabkan 96 orang mengalami luka-luka. Berdasarkan data kepolisian hingga Kamis (13/11/2025), masih ada 20 orang yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Komentar

Tampilkan