Ponorogo, Newsindonesia - Suasana Gedung Serbaguna SMK Brawijaya Ponorogo, Selasa (18/11), tampak berbeda dari biasanya. Puluhan guru dan tenaga kependidikan berkumpul untuk mengikuti Workshop Pembelajaran Mendalam, sebuah inisiatif sekolah untuk memperkuat kualitas pembelajaran sekaligus mempersiapkan diri menghadapi tuntutan pendidikan abad ke-21.
Acara itu menghadirkan dua narasumber utama: Rofiq Ali Muhsin, Sekjen FGI (Forum guru Indonesia) sekaligus pengajar SMKN 1 Geger Madiun dan Aring Sisdiyono, Peneliti ICII (Insan Cendekia Institut Indonesia).
Rofiq Ali Muhsin menyampaikan materi tentang Branding Sekolah di era pembelajaran mendalam. Ia mengelaborasi materi diferesiasi produk, keunikan, profil sekolah, dasar-dasar branding, dan penggunaan teknologi digital dan media sosial sebagai strategi di era modern.
Aring Sisdiyono menyampaikan materi Deep Learning. Ia menguraikan tentang sejarah deep learning, meaningfull learning, mindfull learning, joyfull learning, dan penerapannya di Indonesia terutama di jenjang sekolah kejuruan
Kepala SMK Brawijaya Ponorogo Slamet Riyadi, ST menjelaskan tujuan acara ini dan mengapresiasi seluruh peserta.
"Kami ingin membawa kemajuan sekolah. Melalui pelatihan ini kami ingin SMK Brawijaya menjadi sekolah vokasi yang progresif, terbuka, dan mampu mencetak lulusan yang unggul. Kehadiran para narasumber hari ini memberikan inspirasi besar bagi kami,” ujarnya.
Workshop ditutup dengan sesi refleksi dan penyusunan rencana tindak lanjut di masing-masing program keahlian.
Melalui kegiatan ini, SMK Brawijaya menunjukkan konsistensinya dalam mengembangkan diri dan peningkatan wawasan dan ketrampilan pendidik di lingkungan sekolah tersebut.
Selain itu, dengan terselenggaranya workshop tersebut, SMK Brawijaya Ponorogo semakin menegaskan perannya sebagai sekolah yang aktif mengambil langkah positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. (Dik_ar)



