
Tingginya minat konsumen terhadap Mitsubishi Destinator berujung pada antrean inden yang cukup panjang. Mobil keluarga terbaru Mitsubishi itu disebut telah mencatat Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) hingga 13.000 unit sejak diluncurkan.
"SPK sebenarnya sudah hampir mencapai 13.000 unit. Lalupenjualan eceran"sekitar 6.300 unit," kata Direktur Divisi Penjualan dan Pemasaran PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Yoshio Igarashi, di GJAW 2025, di ICE, BSD, Tangerang, Senin (24/11).

Keterbatasan unit rakitan lokal menjadi salah satu faktor mengapa konsumen perlu sedikit lebih bersabar. Produksi Mitsubishi Destinator di dalam negeri belum mampu menyamai jumlah pesanan yang sudah menumpuk.
Situasi tersebut membuat pembeli Destinator harus menunggu antara satu hingga dua bulan untuk bisa menerima unit. Antrian itu disebut masih akan berlangsung setidaknya sampai akhir tahun.
"Masih ada lima hari lagi, targetnya 7.000 unit (dikirim ke konsumen) sampai akhir November ini untuk Destinator," kata Igarashi.

Untuk mengimbangi permintaan yang tinggi, Mitsubishi menargetkan mampu mendistribusikan setidaknya 9.000 unit hingga akhir 2025. Harapan mereka, jarak antara produksi dan pemesanan bisa semakin menyempit.
"Daripada 13.000 unit, sampai Desember kami ingin mengirim total sekitar 9.000 unit kepada konsumen," tegasnya.
Indonesia adalah negara pertama yang memperkenalkan model baru Mitsubishi ini sebelum dipasarkan ke negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Filipina.

SUV 7 penumpang keluarga tersebut mengisi segmen di antara Mitsubishi Pajero Sport dan Xpander. Secara tampilan, Mitsubishi Destinator memilikifasciabagian depan yang mirip dengan Mitsubishi Xforce namun dengan bodi yang besar.