
YOGYAKARTA, newsindonesiaGubernur DIY Sri Sultan HB X dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri Apel Srawung Agung Kelompok Jaga Warga untuk Jogja Damai.
Kegiatan Apel Srawung Agung Kelompok Jaga Warga untuk Jogja Damai ini diselenggarakan di halaman Polda DIY, Jumat (21/11/2025).
Apel Srawung Agung Kelompok Jaga Warga dipimpin oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan Jaga Warga sudah terbentuk dua hingga tiga tahun yang lalu.
Jaga Warga sudah ada di seluruh kalurahan di DIY. Tahun ini, Jaga Warga akan diperluas hingga tingkat padukuhan.
"Jaga Warga telah terbentuk mungkin dua, tiga tahun yang lalu. Yang sudah sepenuhnya. Tapi mulai tahun ini kita tingkatkan di Padukuhan, sehingga nanti setiap Padukuhan juga memiliki Jaga Warga," kata Gubernur DIY Sri Sultan HB X usai menghadiri Apel Srawung Agung Kelompok Jaga Warga untuk Jogja Damai di halaman Polda DIY, Jumat (21/11/2025).
Konsep Jaga Warga, lanjut Sri Sultan HB X, sebagai polisi sipil. Di masing-masing wilayah, masyarakat dalam hal ini Jaga Warga dapat ikut serta terlibat menjaga keamanan dengan berkolaborasi bersama pihak kepolisian.
"Jika saya menerjemahkan sebagai polisi sipil, seperti dalam undang-undang. Bagaimana mereka bisa membantu bersama dengan pihak kepolisian, agar dapat menjaga setiap wilayah tetap aman dan nyaman. Itulah tujuannya," jelasnya.
Dikatakan oleh Sri Sultan, menjaga keamanan dan ketenangan lingkungan tidak mungkin hanya dilakukan oleh kepolisian.
Perlu adanya partisipasi masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketenangan lingkungan.
"Karena tidak mungkin semua harus dari kepolisian, sehingga ini merupakan partisipasi warga. Sehingga tidak sekadar hanya aturan, tapi juga mereka, masyarakat itu, juga ambil peran sebagai subyek dalam menjaga rasa aman dan nyaman di masyarakat," katanya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan kegiatan Apel Srawung Agung Kelompok Jaga Warga adalah simbolisasi dari keterlibatan masyarakat dalam pranata sosial dan keteraturan sosial.
"Dan ini menurut saya adalah warisan dari kebudayaan, dari kearifan lokal masyarakat yang sudah ada sejak dulu. Dan alhamdulillah oleh Ngarsa Dalem terus dikembangkan dan dipertahankan," kata Listyo Sigit Prabowo.
Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa Polri tidak mungkin hanya bekerja sendirian dalam menjaga ketertiban sosial.
Polri perlu bekerja sama dengan masyarakat dalam menjaga ketertiban sosial tersebut.
"Polri tidak mungkin bisa bekerja sendiri, namun Polri perlu bekerja sama dengan masyarakat dalam menjaga keteraturan sosial dengan menghormati kearifan lokal, yang tentunya ini kadang-kadang jauh lebih mampu menyelesaikan masalah," katanya.