Iklan

Figur Arum, Ibu Alvaro Akhirnya Muncul di Rumah Duka, Mengucapkan Terima Kasih kepada Figur Ini

Tuesday, November 25, 2025, 1:03 PM WIB Last Updated 2025-11-26T06:49:55Z

berita indonesia, PESANGGRAHAN- Arum Indah, ibu kandung Alvaro Kiano Nugroho, telah tiba di rumah duka di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Arum masih tampak berduka atas kematian Alvaro yang tewas dibunuh oleh ayah tirinya, Alex Iskandar.

Pada Selasa (25/11/2025) siang, Arum yang mengenakan kaus dan celana panjang hitam terlihat menyambut kedatangan salah satu saksi dalam kasus ini bernama Muhammad Reza.

Mereka terlihat berdiskusi mengenai detik-detik penemuan jasad Alvaro.

Pada momen ini, Arum mengucapkan terima kasih kepada Reza.

Reza adalah orang pertama yang melaporkan bahwa Alvaro merupakan korban pembunuhan ayah tirinya.

"Pak Reza ini awalnya. Terima kasih ya, Pak, Bu," kata Arum.

Tewas Oleh Ayah Tiri

Dalam kasus ini, Alvaro tewas di tangan ayah tirinya, Alex Iskandar.

Pelaku membunuh Alvaro karena dendam setelah mengetahui istrinya selingkuh dengan pria lain.

"Jadi, istri tersangka ini bekerja di luar negeri. Nah, akibat bekerja di luar negeri, dari hasil chat itu, muncul adanya dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh istrinya," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo, Senin (24/11/2025).

"Nah, di situ ada motif tertentu terhadap tersangka ini untuk melakukan pembunuhan terhadap anak tersebut. Karena anak ini adalah anak tiri dari tersangka," tambahnya.

Sementara itu, Alex Iskandar menculik Alvaro di Masjid Al-Muflihun yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal korban pada Kamis (6/3/2025).

Ia kemudian membawa Alvaro ke rumahnya di wilayah Tangerang.

Di tempat inilah Alex membunuh Alvaro.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan, pelaku membunuh korban dengan cara dibekap.

"Pada saat korban dibawa, dalam kondisi menangis yang tidak berhenti, sehingga dibekap hingga meninggal dunia," kata Budi.

Setelah itu, Alex membungkus jenazah korban menggunakan tas plastik berwarna hitam.

Jenazah Alvaro kemudian dibuang di Jembatan Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor pada Minggu (9/3/2025) atau tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.

"Dari hasil pemeriksaan, (Alex) mengakui korban dijemput, hingga dibekap, meninggal dunia, dan dibuang pada tanggal 9 Maret 2025," ujar Budi.

Jenazah Alvaro baru ditemukan pada Jumat (21/11/2025) setelah polisi menggunakan anjing pelacak.

Saat ditemukan, jasad korban sudah menjadi kerangka.

Pada hari yang sama, polisi juga menangkap Alex di rumahnya di wilayah Tangerang.

Setelah itu, pelaku dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk diperiksa.

Proses pemeriksaan berlangsung maraton hingga dini hari Minggu.

Setelah diperiksa, pelaku dititipkan di ruang konseling karena akan dilakukan tes kesehatan.

Di ruangan ini pelaku mengakhiri hidupnya.

"Pada saat waktu proses pemeriksaan itu sampai pada dini hari Minggu. Jadi, yang bersangkutan dititipkan di ruangan konseling. Kami luruskan kepada rekan-rekan media. Tersangka meninggal dengan cara gantung diri di ruangan konseling," kata Budi.

Budi mengungkapkan, pelaku sempat meminta izin ke toilet dan meminta untuk mengganti celana.

Pelaku berargumen bahwa celana yang digunakannya sudah kotor.

Jadi, pukul 06.00 pagi hari Minggu, tersangka ini minta izin untuk ke kamar mandi. Jadi seolah-olah dia sudah buang air di celana.

"Pertama, dia menggunakan celana pendek yang diberikan oleh penyidik, karena tidak boleh memakai celana panjang," kata Kabid Humas.

"Karena celana pendek itu kotor, dia meminta untuk diganti dengan celana panjang," tambahnya.

Beberapa jam kemudian, korban ditemukan tewas gantung diri menggunakan celana panjang yang ia kenakan.

"Ditemukan oleh rekan nya tadi, yaitu inisial G sebagai saksi kunci. Dilihat dari pintu, ada bilah kaca di tengah, melihat tersangka sudah dalam posisi menghilangkan nyawanya dengan cara gantung diri," kata Budi.

Berita Terkait

Baca berita berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Komentar

Tampilkan