
JAKARTA, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengamati adanya Bibit Siklon Tropis 93W di sekitar wilayah Indonesia. Berdasarkan laman Instagram @infobmkg, Selasa (2/12/2025), Bibit Siklon Tropis 93W pertama kali muncul pada 28 November 2025 di Samudra Pasifik utara, yaitu di sebelah timur laut Pulau Papua.
Pusat sirkulasi teramati sekitar 13 derajat LU dan 135 derajat BT, berada di Laut Filipina bagian utara Pulau Palau dan telah memasuki Area Pengawasan TCWC Jakarta. Menurut prediksi BMKG, Bibit Siklon Tropis 93W diperkirakan bergerak ke arah barat hingga barat laut.
Bibit Siklon Tropis 93W memiliki potensi meningkat karena pasokan angin timur laut yang kuat mencapai sekitar 25 knot dalam jangka waktu 48 hingga 72 jam berikutnya. Namun, kemungkinan bibit siklon ini berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 hingga 72 jam dianggap rendah.
Meskipun demikian, Bibit Siklon Tropis 93W dapat menyebabkan dampak tidak langsung terhadap wilayah Indonesia berupa hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi. Berikut daftar wilayah yang terkena dampak dari Bibit Siklon Tropis 93W:
Wilayah yang Diperkirakan Hujan Deras dan Angin Kencang
Dampak yang meliputi kemungkinan hujan sedang hingga lebat serta angin kencang dapat terjadi di daerah berikut:
Maluku Utara.
Wilayah yang Diperkirakan Mengalami Gelombang Tinggi
Di sisi lain, gelombang laut berkategori sedang dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi muncul di wilayah berikut:
Perairan Kepulauan Talaud
Laut Maluku
Perairan utara Papua
Laut Pasifik utara Maluku hingga Papua
Penyebab Curah Hujan Tinggi di Indonesia
Selain keberadaan Badan Siklon Tropis 93W, munculnya daerah tekanan rendah serta sirkulasi siklonik di beberapa wilayah perairan Indonesia menyebabkan peningkatan curah hujan selama tiga hari berikutnya. BMKG menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap hujan dengan intensitas tinggi yang bisa disertai petir dan angin kencang yang dapat terjadi di wilayah:
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI. Yogyakarta
Jawa Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Maluku
Papua Pegunungan
Papua Selatan.
BMKG mengajarkan masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi hujan deras agar bersiap menghadapi dampak lanjutan seperti banjir dan longsor. Di kawasan pesisir Samudra Hindia barat Lampung, nelayan dan pengemudi perahu diminta waspada terhadap bahaya gelombang tinggi mencapai 4 meter.
Masyarakat diimbau untuk mengawasi perubahan cuaca secara rutin melalui saluran resmi BMKG, karena kondisi atmosfer yang bersifat dinamis bisa berubah dalam waktu singkat.