Iklan

Pembelajaran Kelas Kacau? Yuk Coba atasi dengan Prinsip OKR

Friday, October 31, 2025, 9:47 AM WIB Last Updated 2025-10-31T02:47:46Z

 


Oleh: Rofiq Ali Muhsin, S.Pd, M.T.

Sekjen Forum Guru Indonesia (FGI)


Ada momen, suatu saat ruang kelas yang kita ajar kacau balau. Murid berbicara sendiri, tidak memperhatikan penjelasan materi, tugas ataupun PR banyak yang tidak mengerjakan. Tujuan pembelajaran pun sulit tercapai. 


Mungkin kita bisa belajar dari kisah Google. Pada tahun 1999, Google bukanlah raksasa seperti sekarang. Perusahaan yang masih muda ini seperti sekelompok murid jenius yang memiliki segudang ide brilian, tetapi tidak memiliki rencana yang terstruktur untuk mewujudkannya. Mereka menghadapi krisis yang mengancam keberlangsungan perusahaan. Uang tunai menipis, fokus mereka tercerai-berai ke terlalu banyak proyek, dan tidak ada keselarasan tentang apa yang harus dicapai. Google berada di ambang kehancuran.


Pada titik kritis inilah, seorang investor bernama John Doerr memperkenalkan sebuah konsep sederhana namun revolusioner: Objectives and Key Results (OKR). Dia menyebutnya "sistem GPS untuk tim," sebuah alat yang dapat membantu Google menentukan tujuan akhir (Objective) dan memetakan langkah-langkah terukur (Key Results) untuk mencapainya.


Bagaimana OKR menyelamatkan Google? Mari kita lihat dengan kacamata seorang guru:


1. Menetapkan "Tujuan Pembelajaran" yang Jelas (Objective)

Daripada sekadar "menjadi lebih baik," Google, di bawah bimbingan pendirinya Larry Page dan Sergey Brin, menetapkan Objective yang ambisius dan inspiratif. Misalnya, "Menjadi Mesin Pencari Terbaik dan Tercepat di Dunia." Ini seperti seorang guru menetapkan tujuan yang bermakna, "Pada akhir semester, murid akan mampu menulis esai argumentatif yang terstruktur dengan baik." Tujuannya jelas, memberi arah dan semangat.

2. Menciptakan "Rubrik Penilaian" yang Transparan (Key Results)

Objective yang mulia harus diikuti dengan langkah-langkah konkret dan terukur. Untuk Objective di atas, Key Results-nya mungkin:

   · KR 1: Meningkatkan kecepatan loading halaman pencarian menjadi di bawah 0.5 detik.

   · KR 2: Menampilkan hasil pencarian yang relevan dalam waktu di bawah 0,3 detik.

   · KR 3: Mengindeks 1 miliar halaman web lebih banyak setiap bulannya.

     Ini persis seperti rubrik penilaian kita! Kita tidak hanya mengatakan "murid harus pandai presentasi," tetapi kita uraikan menjadi "kontak mata, intonasi, struktur, dan penggunaan media." Key Results adalah rubrik untuk mengukur kemajuan menuju Objective.

3. Transparansi dan Kolaborasi Seluruh "Kelas"

Keajaiban OKR tidak berhenti di sana. Di Google, OKR setiap tim dan individu dipublikasikan secara internal. Seorang engineer tahu apa yang dikerjakan oleh tim marketing, dan sebaliknya. Bayangkan jika di sekolah, tidak hanya guru yang tahu tujuan pembelajaran, tetapi siswa, orang tua, dan staf administrasi juga memahaminya. Hal ini menciptakan keselarasan yang luar biasa. Setiap orang di "kelas" Google tahu ke mana mereka harus berlayar dan mendayung bersama-sama.


Dengan menerapkan OKR, Google berhasil keluar dari krisis. Mereka memfokuskan seluruh energi pada apa yang benar-benar penting. Proyek-proyek sampingan yang tidak selaras dengan Objective ditinggalkan. Setiap orang tahu kontribusinya terhadap tujuan besar perusahaan. Hasilnya? Mereka tidak hanya selamat dari kebangkrutan, tetapi melesat menjadi pemimpin dunia dalam teknologi.


Inspirasi untuk Ruang Kelas Kita


Kisah Google ini bukan hanya cerita tentang perusahaan teknologi. Ini adalah bukti kekuatan dari memiliki tujuan yang jelas, terukur, dan transparan. Sebagai guru, kita dapat memetik pelajaran berharga. Dengan mendefinisikan "Objective" pembelajaran kita dengan jelas dan merancang "Key Results" berupa Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP) yang jelas dan dapat diamati, kita bukan hanya mengajar, tetapi memimpin siswa kita menuju kesuksesan. Kita menyelamatkan potensi mereka dari "kebangkrutan" akademis dan membimbing mereka untuk mencapai puncak kemampuan mereka.


OKR mengajarkan kita bahwa kejelasan adalah bentuk pertolongan pertama yang paling ampuh bagi organisasi mana pun—termasuk organisasi pembelajaran yang kita pimpin di dalam kelas.

Komentar

Tampilkan