Newsindonesia - Pelantikan tiga wakil menteri baru di Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo dinilai kental dengan aroma politik.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut, aroma politik tersebut terlihat dengan masuknya dua orang dekat Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto. Dua orang dekat tersebut yakni keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono yang dilantik sebagai Wakil Menteri Keuangan, dan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono yang dilantik menjadi Wakil Menteri Pertanian.
"Secara personal susah untuk tidak mengaitkan bahwa aroma politik dari reshuffle ini cukup kental karena dua wamen yang dipilih berasal dari Gerindra dan termasuk lingkar terdekat dari Prabowo," kata Baskoro kepada Kompas.com, Jumat (19/7/2024).
Baca juga: Pengamat Singgung soal Nepotisme Terkait Pelantikan 3 Wamen oleh Jokowi Jelang Lengser
Terlepas dari unsur politik tersebut, Baskoro mengatakan, Thomas dan Sudaryono mempunyai kompetensi terhadap sektor kementerian yang kini mereka tempati.
Di sisi lain, Baskoro menilai bahwa penambahan tiga wakil menteri baru ini menunjukkan adanya kebutuhan dari Jokowi untuk melakukan akselerasi di bidang keuangan, pertanian, dan investasi. Langkah ini diperlukan untuk meninggalkan legacy yang baik di akhir kepemimpinannya.
"Apalagi bila arahannya keberlanjutan dan sinkronisasi dengan pemerintahan ke depan yang dipimpin Prabowo," katanya.
Terlepas dari itu semua, Baskoro menambahkan bahwa keputusan Jokowi menambah posisi tiga wamen baru ini tak lain untuk stabilitas politik.
"Presiden Jokowi menjaga harmoni dan stabilitas politik karena reshuffle kemudian tidak menyasar menteri-menteri PDI-P yang sementara ini berseberangan sejak pilpres kemarin," imbuh dia.
Sebelumnya, Jokowi melantik Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan dan Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian. Kemudian Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi atau Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ketiganya dilantik di di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2024).
