Ringkasan Berita:
- KH Miftachul Akhyar adalah Rais Aam PBNU
- Ia adalah ulama tua yang cukup dihormati.
- KH Miftachul Akhyar, putra kesembilan dari 13 bersaudara dari KH Abdul Ghoni
- Pada November 2025, KH Miftachul Akhyar ikut menandatangani surat desakan pengunduran diri terhadap Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dari jabatan Ketua Umum PBNU
- Berita ini kemudian mengguncang internal PBNU
berita indonesia,- Figur KH Miftachul Akhyar saat ini menjadi perhatian luas masyarakat Indonesia.
KH Miftachul Akhyar adalah Rais Aam PBNU.
Rais Aam PBNU adalah jabatan tertinggi dalam struktur kepemimpinan Nahdlatul Ulama (NU), yang juga dikenal sebagai Ketua Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).
Rais Aam berfungsi sebagai pemimpin tertinggi di jajaran syuriyah PBNU dan memiliki wewenang untuk membuat keputusan kolektif yang bersifat mengikat dan harus ditaati oleh seluruh anggota organisasi.
Tugas utama Rais Aam meliputi memimpin dan mengawasi pelaksanaan keputusan muktamar serta kebijakan umum PBNU, memimpin dan mengawasi tugas-tugas pengurus besar syuriyah, serta bersama Ketua Umum PBNU menandatangani keputusan strategis, serta mencabut keputusan yang bertentangan dengan AD/ART NU.
Secara singkat, Rais Aam PBNU bertanggung jawab sebagai penjaga moral, arahan, dan pelaksana utama keputusan dalam organisasi Nahdlatul Ulama, memastikan bahwa seluruh kegiatan dan kebijakan berjalan sesuai ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
Posisi ini sangat penting sebagai pemimpin spiritual dan pengarah utama bagi para ulama dan pengurus PBNU dalam menjalankan visi dan misinya.
Karena posisi Rais Aam PBNU sangat penting, KH Miftachul Akhyar pun sangat dihormati.
Oleh karena itu, ketika KH Miftachul Akhyar menandatangani rkesalahan rapat harian Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)yang berisi permintaan mendesak agarYahya Cholil Staquf atau Gus YahyaMundur dari jabatan Ketua PBNU, suasana menjadi riuh.
Namun, Gus Yahya telah menegaskan bahwa dia tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya saat ini.
Sama sekali tidak pernah terlintas dalam pikiran saya untuk mundur dari Ketua Umum PBNU.
Saya mendapatkan mandat 5 tahun memimpin NU, karena itu akan saya jalani selama 5 tahun, insya Allah saya mampu.
Mengenai surat edaran Risalah Harian Syuriah PBNU yang akan menunda jabatan Ketua Umum, maka saya tegaskan, sesuai dengan AD/ART tidak berwenang untuk memberhentikan Ketua Umum.," tulis Gus Yahya di akun Instagram pribadinya.
Tokoh KH Miftachul Akhyar
KH Miftachul Akhyar adalah seorang ulama senior dan tokoh Islam Indonesia.
Ia lahir pada 30 Juni 1953.
KH Miftachul Akhyar adalah putra kesembilan dari 13 bersaudara dari pasangan KH Abdul Ghoni, seorang pengasuh Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah di Surabaya.
KH Miftachul Akhyar menempuh pendidikan pesantren di berbagai tempat seperti Pondok Pesantren Tambakberas, Pondok Pesantren Sidogiri Jawa Timur, Pondok Pesantren Lasem di Jawa Tengah, dan mengikuti majelis ta'lim bersama Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al-Maliki di Malang.
Dalam kariernya, KH Miftachul Akhyar pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah PCNU Surabaya (2000-2005), Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur (2007-2013 dan 2013-2018), Wakil Rais Aam PBNU (2015-2020), serta Penjabat Rais Aam PBNU (2018-2020).
Kemudian ia terpilih sebagai Rais Aam PBNU periode 2021-2026, yang merupakan posisi pimpinan tertinggi dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Selain itu, beliau juga dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah di Surabaya, yang didirikannya mulai dari nol sebagai pusat pengajian dan dakwah.
KH Miftachul Akhyar dikenal memiliki pemahaman agama yang mendalam dan akhlak yang mulia, menjadikannya sebagai tokoh yang dihormati dalam dunia pesantren dan Nahdlatul Ulama.
Biodata KH Miftachul Akhyar
Nama:KH Miftachul Akhyar
Tanggal Lahir:30 Juni 1953
Asal:Surabaya, Jawa Timur
Orang Tua:
-
Ayah: KH Abdul Ghoni (Pengasuh Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah Surabaya)
-
Anak ke-9 dari 13 bersaudara
Pendidikan:
-
Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang
-
Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan
-
Pondok Pesantren Lasem, Jawa Tengah
-
Majelis ta'lim bersama Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al-Maliki di Malang
Karier dan Jabatan:
-
Sekretaris Syuriah PCNU Surabaya (2000–2005)
-
Ketua Syuriah PWNU Jawa Timur (2007–2013 dan 2013–2018)
-
Wakil Rais Aam PBNU (2015–2020)
-
Wakil Rais Aam PBNU (2018–2020)
-
Rais Aam PBNU periode 2021–2026
Aktivitas Lain:
-
Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya
Kepribadian dan Kiprah:
Dikenal sebagai ulama yang memiliki ilmu mendalam, akhlak mulia, serta dihormati dalam dunia pesantren dan Nahdlatul Ulama.
KH Miftachul Akhyar aktif berdakwah dan membina santri melalui pesantren yang dibangunnya sejak awal.(ray/beritaindonesia)
Baca berita lainnya TRIBUN MEDAN di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter serta Channel WA
Berita viral lainnya di Tribun Medan