
,JAKARTA — Seseorang yang mengalami kerusakanginjalsering menunjukkan perubahan dalam kondisi kulitnya.
Perubahan kulit biasanya diakibatkan dengan adanya penumpukan zat sisa metabolisme yang tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal.
Kulit penderita kerusakan ginjal bisa menjadi sangat kering dan bersisik. Kondisi ini membuat kulit terasa tegang dan mudah retak, bahkan kadang menyerupai sisik ikan.
Selain itu, gatal di kulit merupakan gejala umum yang dialami oleh penderita gangguan ginjal. Rasa gatal ini dapat bervariasi mulai dari ringan hingga sangat mengganggu kegiatan sehari-hari.
Berikut beberapa gejala yang muncul pada kulit yang dirasakan oleh seseorang dengan kerusakan ginjal.
1. Kulit Sangat Kering (Xerosis)
Kulit kering sering kali menjadi tanda umum dari gangguan ginjal akibat fungsi ginjal yang tidak berjalan normal, sehingga membuat kulit kehilangan kelembapannya. Keadaan ini biasanya muncul pada seseorang yang mengidap Penyakit Ginjal Kronis (CKD).
Kekeringan yang berat bisa menyebabkan rasa gatal, kulit pecah-pecah, serta meningkatkan kemungkinan terkena infeksi, sehingga perawatan kulit sangat diperlukan. Menggunakan pelembap setiap hari, mengonsumsi air secukupnya, dan secara teratur memeriksa kesehatan ginjal dapat membantu mengurangi gejala-gejala tersebut.
Tanda-tanda kulit yang sangat kering:
- Terasa kasar dan berbintik-bintik
- Terasa kaku dan rentan pecah - Mengalami ketegangan dan mudah rusak - Terasa kencang dan cenderung retak - Memiliki tekstur yang kaku dan rentan terbelah - Terasa kaku serta mudah mengalami keretakan
- Muncul kulit yang menyerupai sisik ikan - Tampilan permukaan seperti kulit ikan - Ada lapisan yang mirip dengan sisik ikan - Permukaan terlihat seperti kulit ikan - Muncul struktur yang menyerupai sisik ikan
2. Kulit Mengalami Gatal (Gatal Akibat Uremia)
Gatal parah adalah gejala yang sering terjadi pada penderita penyakit ginjal tahap akhir dan dapat muncul dalam berbagai tingkatan, mulai dari ringan hingga sangat mengganggu, terjadi secara terus-menerus atau hampir setiap saat. Penumpukan urea dan racun menyebabkan iritasi pada saraf, sehingga menimbulkan gatal di bagian tertentu atau menyebar ke seluruh tubuh, dengan sekitar 56% pasien penyakit ginjal kronis (CKD) melaporkan kondisi ini.
Menggaruk berulang kali dapat menyebabkan luka, bekas goresan, hingga kulit menjadi tebal, sehingga perawatan sangat diperlukan. Pengobatan dengan sinar UVB, penggunaan krim tertentu, mandi dengan oatmeal, serta menjaga kuku tetap pendek bisa membantu mengurangi gejala.
Berikut adalah bekas gigitan dan tanda yang timbul akibat menggaruk:
- Kulit mengalami luka, kemerahan, atau pendarahan - Kulit terlihat luka, merah, atau berdarah - Terjadi luka pada kulit, disertai dengan kemerahan atau perdarahan - Kulit mengalami kerusakan, tampak merah, atau mengeluarkan darah - Kulit terkena luka, berwarna merah, atau mengalami perdarahan
- Kulit mengalami penebalan dan terasa kasar (Lichen simplex chronicus)
- Benjolan keras yang sangat gatal (Prurigo nodularis)
3. Perubahan Warna Kulit (Kehijauan atau Gelap)
Ketika fungsi ginjal tidak berjalan dengan baik, racun dapat menumpuk dalam tubuh dan memengaruhi kondisi kulit. Akibatnya, warna kulit bisa berubah, mulai dari terlihat pucat hingga gelap, tergantung pada kondisi pasien.
Perubahan warna kulit sering kali dikaitkan dengan kondisi anemia atau uremia, dan bisa semakin parah akibat kebiasaan menggaruk karena rasa gatal. Melindungi kulit dari paparan sinar matahari, menjaga keseimbangan nutrisi, serta secara teratur memantau perubahan warna kulit dapat membantu mengurangi dampaknya.
Tanda-tanda perubahan warna kulit yang disebabkan oleh gangguan ginjal:
- Warna kulit yang pucat dan tidak sehat - Warna yang terlihat pucat dan tidak sehat - Kulit yang berwarna pucat dan tampak tidak sehat - Tampak pucat dengan warna yang tidak sehat - Warna yang terlihat pucat dan tidak sehat secara fisik
- Warna keabu-abuan
- Warna kekuningan
- Daerah kulit yang berwarna gelap - Area kulit yang mengalami perubahan warna menjadi gelap - Bagian kulit yang terlihat lebih gelap - Wilayah kulit yang menghitam - Area kulit yang tampak lebih gelap dari sekitarnya
- Kulit yang tebal berwarna kuning dengan tonjolan dan alur yang dalam
- Kista atau titik berbentuk komedo putih
4. Perubahan Pada Kuku
Gangguan fungsi ginjal dapat memengaruhi penampilan kuku tangan dan kaki, terutama pada tahap akhir, dan perubahan tersebut sering menjadi indikasi bahwa kondisi kesehatan tubuh sedang tidak normal.
Tanda-tanda perubahan kuku yang terjadi akibat penyakit ginjal:
- Ujung kuku berwarna putih dan bagian bawahnya berwarna alami hingga cokelat muda (Kuku setengah putih dan setengah warna alami)
- Kuku tampak pucat
- Kuku yang memiliki garis putih melintang (kuku Muehrcke)
5. Pembengkakan (Edema)
Jika ginjal tidak berfungsi secara normal, tubuh akan mengalami kesulitan dalam mengeluarkan kelebihan cairan dan garam, yang menyebabkan penumpukan dan akhirnya menimbulkan pembengkakan. Penumpukan ini bisa terjadi pada satu atau beberapa bagian tubuh secara bersamaan.
Berikut bagian tubuh yang dapat mengalami pembengkakan:
- Kaki
- Pergelangan kaki
- Telapak kaki
- Tangan
- Wajah
Bengkak di area tersebut menunjukkan bahwa ginjal mengalami kesulitan dalam mengatur cairan, oleh karena itu kurangi konsumsi garam dan angkat kaki untuk membantu mengurangi gejala.
6. Ruam dan Munculnya Bintik pada Kulit
Ketika ginjal tidak mampu menghilangkan limbah tubuh, munculnya ruam bisa terjadi, khususnya pada penderita penyakit ginjal tahap akhir. Benjolan kecil yang sangat gatal dapat muncul secara bergantian, menyatu membentuk area kulit yang kasar, dan terkadang disertai dengan ruam nyeri atau bercak berwarna ungu.
Ruam terjadi akibat penumpukan sisa metabolisme di dalam tubuh, serta infeksi kulit sering kali muncul. Perawatan yang disarankan meliputi penggunaan sabun lembut tanpa bahan pengharum dan mengeringkan kulit dengan cara dikusuk perlahan.
7. Benjolan di Perut
Pada tahap awal, kanker ginjal biasanya tidak menunjukkan gejala, tetapi seiring berkembangnya penyakit, munculnya benjolan bisa terjadi di berbagai bagian tubuh. Meskipun demikian, benjolan juga bisa disebabkan oleh kondisi yang lebih ringan, sehingga pemeriksaan medis diperlukan.
Berikut bagian tubuh yang bisa mengalami pembengkakan:
- Sisi tubuh
- Perut
- Punggung bawah
8. Kulit Terlalu Kencang untuk Ditekan
Kulit yang terasa terlalu kencang saat dipegang merupakan efek samping yang sangat langka akibat penggunaan zat kontras, seperti gadolinium, selama pemeriksaan MRI atau tes medis lainnya. Zat kontras ini terkadang dapat memengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan beberapa gejala tertentu.
Berikut adalah gejala yang mungkin terjadi:
- Kulit yang keras dan mengilap sehingga sulit untuk dikencangkan
- Kesusahan dalam melipat lutut, siku, atau bagian tubuh lainnya
- Kulit terasa kencang dan tertarik - Kesan kulit yang kencang dan terasa tertarik - Kulit terasa seperti sedang diregangkan secara kencang - Ada perasaan ketegangan pada kulit yang terasa kencang - Kulit terasa kencang dan sedikit tertarik
9. Akumulasi Kalsium di Bawah Kulit
Fungsi ginjal dalam menjaga keseimbangan mineral seperti natrium dan fosfat bisa mengalami gangguan ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, tingkat mineral dalam tubuh meningkat dan menyebabkan penumpukan kalsium di permukaan kulit.
Endapan kalsium umumnya terjadi di sekitar sendi dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, jika berada di ujung jari, penumpukan ini dapat menyebabkan nyeri yang sangat parah.
10. Darah dalam Urine
Dalam kondisi yang sehat, ginjal menghilangkan sisa-sisa dari darah tanpa memungkinkan sel darah masuk ke dalam air seni. Namun, bila ginjal mengalami kerusakan, sel darah dapat terbawa ke dalam air seni.
Kehadiran darah dalam air kencing bukan hanya mengindikasikan masalah pada ginjal, tetapi juga bisa menjadi tanda adanya kanker, batu ginjal, atau infeksi. Kondisi ini sebaiknya segera diperiksa oleh dokter agar dapat mengetahui penyebabnya.(Angel Rinella)