PT KAI (Persero) telah siap meluncurkan Kereta Api Petani dan Pedagang. Layanan tersebut akan dimulai beroperasi pada Senin, 1 Desember 2025 dengan harga tiket sebesar Rp 3.000.
Tarif tersebut dapat tercapai karena pemerintah telah menyediakan dana.Public Service Obligation(PSO) sehingga harga tiket menjadi lebih terjangkau. PSO yang dimaksud merupakan insentif subsidi yang diberikan oleh pemerintah melalui Ditjen Perkeretaapian (DJKA).
"Setiap hari akan tersedia 7 perjalanan dari Merak dan 7 perjalanan dari Rangkasbitung, sesuai dengan jadwal Commuter Line Merak yang saat ini berlaku," ujar Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, dalam pernyataannya, dilansir Minggu (30/11).
Petani dan pedagang yang ingin menggunakan kereta tersebut harus datang ke loket pendaftaran sambil membawa kartu identitas dan mengisi formulir pendaftaran agar dapat diverifikasi oleh petugas terlebih dahulu. Selanjutnya, para pendaftar akan menerima kartu petani dan pedagang.
Jika sudah memiliki kartu, pemesanan dan pembelian bisa dilakukan mulai H-7 sebelum keberangkatan dari stasiun Commuter Line Merak. Selanjutnya, para petani dan pedagang dapat memasuki area tunggu dua jam sebelum jadwal keberangkatan.
Namun, masyarakat yang belum mendaftar sebagai petani dan pedagang tetap dapat membeli tiket pada hari keberangkatan di loket, dengan syarat tiket masih tersedia.
Persyaratan tambahan selain pendaftaran yang juga harus dipatuhi adalah ukuran barang yang dibawa. KAI Commuter menentukan batas ukuran barang yang dapat dibawa yaitu 2 koli atau 2 tas, dengan ukuran maksimal 100 cm x 40 cm x 30 cm per koli.
"Barang bawaan yang berbau tidak sedap, hewan ternak, serta benda yang mudah terbakar dan senjata tajam atau alat yang menghasilkan api dilarang dibawa dalam kereta petani dan pedagang ini," kata Karina.
