
, JAKARTA - Banyak kayu bulat terbawa oleh banjir yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Merupakan tanggapan dari anggota komisi IVDPRRI Daniel Johan meminta pemerintah untuk menyelidiki kayu-kayu gelondongan yang terbawa banjir dengan membentuk tim penyelidikan.
"Kami mengajak pemerintah segera membentuk tim investigasi untuk menyelidiki dari mana kayu itu berasal, mengapa bisa terbawa oleh bencana? Apakah ada pelanggaran? Apakah ada penebangan liar? Dan siapa pelakunya?" ujar Daniel dilansir Minggu (30/11).
Menurut anggota partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pembentukan tim investigasi diperlukan dan dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat maupun pemerintah."Pasti ini akan membawa kelegaan bagi masyarakat, dan akan meningkatkan keyakinan rakyat terhadap pemerintah," katanya.
Menurut Daniel, pembentukan tim investigasi akan menjadi pengingat bagi pemerintah untuk dapat menghindari kejadian serupa di masa depan.
Daniel melihat bahwa jika pemerintah tidak mampu mempersiapkan diri menghadapi hal tersebut dan ditambah dengan perubahan iklim yang dianggap akan semakin parah, makabencanakejadian yang terjadi di masa depan bisa merusak daerah yang terkena dampak.
Sebelumnya, rekaman video yang diunggah pada media sosial menunjukkan kayu-kayu gelondongan yang terbawa oleh aliran banjir.Banyak netizen menghubungkan kayu-kayu tersebut dengan kejadian penebangan hutan di kawasan Sumatera yang menyebabkan banjir dan tanah longsor dalam beberapa waktu terakhir, seperti yang terjadi di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Pada tanggal 28 November 2025, Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup, Dwi Januanto Nugroho, menyatakan bahwa berdasarkan dugaan sementara, kayu-kayu yang terbawa arus tersebut berasal dari pohon yang telah dipotong dan mulai membusuk sehingga akhirnya terbawa oleh banjir.
Dwi juga mengira kemungkinan besar kayu-kayu itu berasal dari pemegang hak atas tanah (PHAT) yang berada di area penggunaan lain (APL).
Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa pemeriksaan menyeluruh tetap diperlukan oleh tim Ditjen Gakkum Kementerian Kehutanan (Kemenhut).(antara/jpnn)