Iklan

Jurusan dan Kampus Pilihan Menteri-Menteri Pendidikan di Pemerintahan Prabowo

Monday, November 17, 2025, 2:32 PM WIB Last Updated 2025-11-18T08:13:55Z

berita indonesia- Di Indonesia yang menganut sistem presidensial, menteri diangkat langsung oleh presiden untuk membantu menjalankan pemerintahan negara.

Menteri memiliki fungsi sebagai perumus, penetap kebijakan di suatu bidang hingga bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat hingga ke daerah.

Secara singkat, menteri adalah perantara antara rakyat dan presiden.

Seseorang yang ditunjuk sebagai menteri biasanya dinilai kompeten dalam suatu bidang, baik karena pengalamannya atau latar pendidikannya.

Lantas bagaimana dengan latar belakang pendidikan tinggi para menteri dan wakil menteri pendidikan di Indonesia selama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sekarang?

Sebagai informasi, dalam Kabinet Merah Putih terdapat dua kementerian yang mengurusi pendidikan.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti saintek).

Setiap menteri dari kedua lembaga saat ini memiliki dua wakil menteri.

1. Abdul Mu'ti

Mendikdasmen memiliki nama lengkap Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. Pada tahun 1991 ia menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Agama Islam Negeri (sekarang UIN) Walisongo Semarang dari Fakultas Tarbiyah, yang berfokus pada pendidikan dan pengajaran bidang keislaman.

Kemudian melanjutkan S2 ke Flinders University, Adelaide, Australia yang selesai pada 1997 dengan gelar Master of Education.

Pendidikan S3 terakhir ditempuh di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta dan lulus pada tahun 2008. Gelar Profesor tersebut diraihnya setelah menjadi dosen dan Guru Besar di almamater terakhirnya.

2. Fajar Riza Ul Haq

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) ini memulai perkuliahan S1 di Fakultas Agama Islam.

Universitas Muhammadiyah Surakarta hingga lulus tahun 2002. Jenjang S2 dijalaninya di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dalam studi Agama dan Budaya Lintas.

Masih di UGM, Fajar mengambil pendidikan S3 Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan dan lulus pada tahun 2024. Namanya yang lengkap menjadi Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A.

3. Atip Latipulhayat

Seorang lagi Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, yang sebenarnya awalnya kuliah di Jurusan Hubungan Internasional di Universitas Padjajaran.

Riwayat pendidikannya fokus pada ilmu hukum. Pada tahun 2000 ia lulus dari jenjang Magister Hukum di Universitas Monash, Australia.

Pendidikan S3 Atip, yaitu Ilmu Hukum juga di Monash University. Dengan demikian namanya ditambahi gelar menjadi Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D.

Sebelum menjadi Wakil Menteri Atip, ia bekerja sebagai Chief Editor Padjadjaran Journal of International Law.

4. Brian Yuliarto

Mendikti saintek ini adalah seorang ahli nanoteknologi, cabang ilmu fisika. Brian Yuliarto adalah Guru Besar Fakultas Teknologi Industri ITB.

Ia kuliah S1 Teknik Fisika di ITB dan lulus pada tahun 1999. Kemudian ia melanjutkan studi S2 di University of Tokyo, Jepang, di jurusan Quantum Engineering and Systems Science.

Setelah memperoleh gelar Magister pada tahun 2002, Brian mendalami ilmu yang sama di kampus yang sama. Ia meraih gelar Ph.D pada tahun 2005.

Gelar lengkap yang dimilikinya adalah Prof. Brian Yuliarto, S.T, M.Eng., Ph.D.

5. Fauzan

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti saintek) ini memiliki gelar lengkap Prof. Dr. Fauzan, M.Pd.

Awalnya ia adalah lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) jurusan Pendidikan pada tahun 1988.

Kemudian melanjutkan kuliah S2 jurusan yang sama di Universitas Negeri Malang. Pada tahun 2018 ia resmi mengukuhkan gelar Doktor Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari Universitas Negeri Surabaya.

Fauzan pernah menjabat sebagai Rektor UMM selama delapan tahun, yang berakhir pada 2024. Sebelumnya, ia diangkat menjadi Guru Besar bidang ilmu pendidikan bahasa Indonesia UMM pada 2023.

6. Stella Christie

Stella Christie adalah profesor di bidang ilmu kognitif di Universitas Tsinghua, Tiongkok. Pendidikan sarjana Stella diambil di Universitas Harvard, Amerika Serikat, dengan jurusan Psikologi, Otak dan Perilaku dengan beasiswa penuh.

Pada tahun 2004 ia lulus dengan predikat Magna Cum Laude dengan Penghargaan Tertinggi. Stella kemudian melanjutkan pendidikan S2 dan S3 Psikologi Kognitif di Universitas Northwestern, AS yang selesai pada 2010.

Selain itu, ia juga merupakan peneliti di Tsinghua Laboratory of Brain and Intelligence dengan posisi sebagai Research Chair.

Komentar

Tampilkan