Iklan

Bukan Pura-Pura Mogok atau Berani Balik Arah Lawan Arus untuk Menghindari Tilang, Ini Tips dari Polri

Thursday, November 20, 2025, 6:26 AM WIB Last Updated 2025-11-20T23:42:58Z

berita indonesia- Korlantas Polri saat ini sedang melaksanakan Operasi Zebra 2025. Mulai Senin (17/11) dan berakhir hingga 30 November mendatang. Kepada seluruh pengguna kendaraan bermotor, Polri mengingatkan agar mematuhi seluruh aturan lalu lintas, sehingga tidak akan ditindak oleh petugas di jalan raya.

Melalui unggahan di akun media sosial resmi, Divisi Humas Polri membagikan tips untuk menghindari ditilang oleh polisi lalu lintas. Tentu saja bukan dengan pura-pura mogok dan kehabisan bensin atau nekat memutar balik melawan arus. Tips yang dibagikan oleh Divisi Humas Polri adalah mematuhi semua aturan yang berlaku.

"Yuk, jadi pengemudi yang santai tapi tetap taat aturan. Jalan aman, hati nyaman. Yuk tertib bersama dalam Operasi Zebra 2025! Kemananan jalan dimulai dari diri sendiri," unggah akun tersebut.

Pada unggahan yang sama juga dibagikan beberapa tips aman tanpa tilang selama Operasi Zebra 2025 berlangsung. Yaitu:

SIM-STNK harus dalam keadaan menyala, kendaraan harus siap jalan.

Sabuk pengamanan dan helm SNI = tidak nego.

Jangan berkendara jika sedang mabuk atau tidak sehat.

Kecepatan dijaga, ponsel disimpan.

Jika belok, jangan melawan arus.

Ikuti jalur yang benar, jangan berjalan di bahu jalan.

Hormati pejalan kaki dan jaga jarak aman.

Patuh pada tanda dan jangan membawa beban terlalu banyak.

Dalam Operasi Zebra 2025, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyajikan jalan yang aman, tertib, dan manusiawi. Karena itu, pihaknya juga memberikan perlindungan maksimal terhadap seluruh pejalan kaki. Sehingga operasi tersebut tidak hanya tentang penegakan hukum.

"Korlantas Polri berkomitmen menyediakan ruang jalan yang aman, tertib, dan manusiawi bagi seluruh pengguna jalan," katanya.

Untuk itu, Irjen Agus meminta seluruh jajaran polisi lalu lintas di polda, polres, dan jajaran untuk menjadikan keselamatan pejalan kaki sebagai bagian dari indikator kinerja. Dia menegaskan, keberhasilan tidak lagi diukur dari jumlah pelanggaran yang ditindak, melainkan dari meningkatnya disiplin pengguna jalan serta menurunnya risiko kecelakaan, terutama yang melibatkan pejalan kaki.

Komentar

Tampilkan