
Sebagai seseorang yang mulai memperhatikanpola makan, kamu mungkin sering mendengar saran untuk mengonsumsi lebih banyak makanan yang direbus dan dikukus. Makanan yang dimasak dengan dua cara ini umumnya dianggap lebih sehat dalam hal risiko penyakit tertentu. Namun, sampai kapan makanan yang direbus masih layak untuk dimakan?
Ternyata, meskipun dianggap lebih sehat dibandingkan makanan yang digoreng, makanan yang direbus justru lebih cepat membusuk. Menurut ahli gizi, dr. Ardian Sandhi Pramesti, SpGK, makanan yang dikukus memiliki kandungan air yang tinggi sehingga memudahkan pertumbuhan bakteri, jamur, atau ragi.
Kemudian, apa saja tanda-tanda makanan yang direbus tidak lagi layak dikonsumsi?
Tanda Makanan yang Sudah Direbus Tidak Boleh Dimakan Kembali
Berdasarkan pendapat dr. Ardian Sandhi Pramesti, SpGK, terdapat beberapa tanda makanan yang telah direbus dan tidak boleh dikonsumsi kembali, yaitu:
- BGN Akan Tetap Memasukkan Makanan Ultra-Proses atau UPF ke Dalam Menu MBG BGN Masih Akan Menggunakan Makanan Ultra-Proses atau UPF dalam Menu MBG BGN Tetap Menggunakan Makanan Ultra-Proses atau UPF di Dalam Menu MBG BGN Akan Tetap Memasukkan Jenis Makanan Ultra-Proses atau UPF ke Dalam Menu MBG BGN Masih Mempertahankan Penggunaan Makanan Ultra-Proses atau UPF dalam Menu MBG
- Perdana Menteri Thailand Berjanji Memberikan Subsidi Makanan dan Menyelesaikan Perselisihan dengan Kamboja
- Pilihan Makanan dan Minuman Panas yang Baik untuk Tubuh Saat Hujan
1. Terjadi Perubahan Warna
Makanan yang direbus tidak lagi aman untuk dikonsumsi apabila terjadi perubahan warna. Perubahan tersebut meliputi kulit atau daging yang mulai berwarna hitam, coklat, atau muncul bintik hitam atau hijau. Contohnya, umbi atau kentang yang semula berwarna jingga atau kuning menjadi gelap dan lembek.
2. Muncul Bau Buruk
Aroma yang asam, bau tengik, atau mirip alkohol bukanlah aroma alami dari makanan segar. Kondisi ini umumnya terjadi akibat proses fermentasi bakteri. Jika makanan yang kamu rebus menunjukkan ciri-ciri seperti itu, lebih baik tidak lagi dikonsumsi.
3. Terjadi Perubahan Tekstur
Perubahan tekstur seperti mulai lunak, mengandung lendir (slimy), atau terlalu basah juga menunjukkan bahwa makanan yang direbus tidak layak dikonsumsi. Untuk jagung rebus, teksturnya akan menjadi lembap dan berjamur. Sementara itu, pada singkong atau kentang bisa berubah menjadi seperti bubur.
4. Tumbuhnya Jamur atau Bintilan
Tanda makanan yang tidak layak dikonsumsi setelah direbus dapat dilihat dari munculnya jamur dan bergelembung. Bercak putih/hijau (kotoran) atau gelembung gas di permukaannya menunjukkan adanya aktivitas mikroba yang menghasilkan gas.
5. Mulai Terasa Aneh
Makanan yang direbus sebaiknya tidak dikonsumsi kembali jika sudah berubah rasa atau terasa tidak normal. Terutama bila saat dicicipi mulai terasa asam, pahit, atau memiliki rasa yang tidak biasa.
Tips Mengawetkan Makanan Supaya Masih Aman Dikonsumsi
Selain menunjukkan tanda-tanda makanan rebus yang tidak boleh lagi dimakan, dr. Ardian Sandhi Pramesti, SpGK juga memberikan beberapa saran untuk menjaga makanan agar tetap aman untuk dikonsumsi.
Secara umum, dr. Ardian Sandhi Pramesti, SpGK menyampaikan empat langkah keamanan makanan, yakni membersihkan, memisahkan, memasak, dan mendinginkan untuk menghindari keracunan akibat makanan, dan hal ini berlaku untuk makanan yang dikukus atau direbus.
1. Bersihkan Bahan Makanan
Sebelum memasak, pastikan kamu telah membersihkan bahan makanan secara benar. Bilas umbi-umbian mentah dengan air mengalir sebelum dikukus dan gunakan alat yang bersih.
2. Hindari Kontaminasi Silang
Untuk memastikan bahan makanan tetap dalam keadaan yang baik, hindari pencemaran silang dari daging merah. Masak bahan makanan hingga benar-benar matang.
Menurut dokter Ardian, masak dengan cara mengukus atau merebus hingga lunak dengan suhu internal paling sedikit 74°C atau dalam air yang mendidih pada suhu 100°C. Tujuannya adalah untuk membunuh bakteri, tetapi jangan terlalu matang agar nutrisi tidak hilang. Untuk cara mengukus, gunakan uap panas dari air yang mendidih pada suhu 100°C selama minimal 15-20 menit.
3. Konsumsi Segera
Untuk memperoleh kualitas terbaik dari makanan yang dikukus atau direbus, sebaiknya segera dikonsumsi setelah proses pemasakannya. Jika tidak, simpan dalam kulkas. Hindari menyimpannya di suhu ruang lebih dari 2 jam, terlebih lagi di iklim panas Indonesia yang mempercepat proses pembusukan.
4. Selalu Periksa Makanan
Selalu periksa makanan sebelum mengonsumsinya. Perhatikan tanda-tanda makanan yang sudah tidak segar, seperti perubahan warna, bau yang tidak enak, perubahan tekstur, munculnya jamur, serta rasa yang aneh, seperti asam atau pahit yang tidak wajar.
Berikut adalah tanda-tanda makanan rebus yang tidak boleh dikonsumsi lagi, serta panduan untuk menjaga makanan agar tetap aman dan layak dimakan. Jika menemukan tanda-tanda tersebut pada makanan yang akan dimakan, sebaiknya dihindari agar mengurangi risiko keracunan makanan.