Ngawi, Newsindonesia - Dalam kegiatan In House Training (IHT) bertema Perencanaan Pembelajaran Mendalam dengan Artificial Intelligence (AI) di SMKN 1 Bringin, 2 September 2025, pemerhati pendidikan Rofiq Ali Muhsin menyampaikan pandangan segarnya tentang arah pembelajaran di sekolah.
Rofiq menegaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Perencanaan Pembelajaran Mendalam tidak cukup hanya sebagai dokumen administratif, melainkan harus benar-benar kontekstual.
Artinya, guru perlu mengidentifikasi murid secara komprehensif, memahami latar belakang, potensi, dan kebutuhan mereka sebelum merancang strategi belajar.
Menurutnya, langkah tersebut penting agar murid siap mengikuti pembelajaran yang berkesadaran, bermanfaat, dan menyenangkan. Dengan begitu, proses belajar tidak hanya sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga pengalaman yang bermakna.
“Kalau RPP dirancang kontekstual, guru tidak lagi bekerja dengan pola lama. Murid akan merasa diperhatikan, dihargai, dan diarahkan sesuai kemampuannya. Inilah pembelajaran mendalam yang sebenarnya,” ungkap Rofiq di hadapan para peserta.
Ia tidak hanya menyoroti pentingnya dokumen RPP, tetapi juga mengaitkannya dengan nilai-nilai kesadaran dan kebermanfaatan dalam pembelajaran.
Kegiatan yang dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Madiun Ngawi Lena M.Pd, serta Kepala SMKN 1 Bringin ini semakin memperkuat posisi sekolah tersebut sebagai salah satu pelopor gerakan pembelajaran mendalam berbasis teknologi dan inovasi di Ngawi.
Dengan gagasan segar yang ditawarkan Rofiq Ali Muhsin, para guru diharapkan mampu menghadirkan suasana belajar yang lebih hidup, bermakna, dan membawa dampak positif bagi masa depan siswa.
Rofiq adalah peneliti utama Insan Cendikia institut Indonesia dan sekjen FGI (Forum Guru Indonesia). Dalam keseharian ia mengajar di SMKN 1 Geger Madiun. (Dik_ar)
