Jakarta, Newsindonesia - Pengamat Pendidikan Rofiq Ali Muhsin menegaskan Deep Learning Mendukung pengembangan Kompetensi murid di abad-21.
Hal itu disampaikan dalam Training For Trainer (TOT) Deep Learning yang digelar Forum Guru Indonesia (FGI), Sabtu (24/05).
Digelar di gedung BPMP Jagakarsa Jakarta Selatan, TOT ini merupakan bagian dari rangkaian acara Temu Nasional FGI yang dilaksanakan mulai Jum'at sampai dengan Minggu, 23-25 Mei 2025.
Acara ini bertujuan membangun silaturahmi dan menguatkan kompetensi anggota FGI dari seluruh Indonesia.
"Deep Learning berusaha membangun manusia Indonesia seutuhnya. Dengan menguatkan partisipasi murid, fokus murid, dan soft skill murid, selain pelajaran yang diberikan. Dan itu cocok dengan kebutuhan di masa yang akan datang. Kompetensi di Abad 21 akan didominasi 85% soft skill dan 15% hard skill. ," tutur Rofiq, yang juga Peneliti Utama Insan Cendikia Institute Indonesia itu sambil mengutip sebuah hasil penelitian Harvard University, kepada peserta.
Pelatihan untuk pelatih ini berlangsung dari jam 08.00 - 15.00 WIB, Sabtu (24/05). Bertujuan membekali peserta dengan pendekatan pembelajaran terbaru, Deep Learning.
Saat ini wacana deep learning sedang populer karena digagas Mendikdasmen Abdul Mu'ti. Dan mulai diterapkan dalam pembelajaran kepada murid di sekolah-sekolah di Indonesia.
Acara berlangsung santai namun berbobot Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan tanya jawab dan pelatihan membuat rencana pembelajaran dengan pendekatan Pembelajaran mendalam. (dik_ar)

