Ponorogo, Newsindonesia - Peneliti Utama Insan Cendikia Institute Indonesia Rofiq Ali Muhsin mengemukakan 85% guru masih mengajar dengan cara berdiri di depan kelas dan berceramah di depan murid.
Hal itu disampaikan dalam Open House dan Kuliah Tamu yang diselenggarakan Program S2 Pedagogi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Kamis (29/5).
Digelar lewat zoom, acara ini mengambil tema " Peran AI dalam Deep Learning di Era Transformasi Digital"
Selain Rofiq, hadir sebagai pembicara Dr Bambang H M.Pd (Kaprodi Magister Pedagogi Umpo) dan Aries Diyanto (Mahasiswa Magister Paedagogi Umpo).
"81% Guru Indonesia Gagal Mencapai nilai minimum ui kompetensi, hanya 12% menguasai materi literasi baca, karena itu kualitasnya harus ditingkatkan. AI dengan berbagai fiturnya dapat membantu peningkatan kualitas mengajar guru," tutur Rofiq, yang juga Sekjen Forum Guru Indonesia (FGI) itu.
Tren penggunaan AI sebagai alat bantu ajar terus berkembang. Dalam waktu yang sama, pendekatan eep learning populer karena digagas Mendikdasmen Abdul Mu'ti. Sudah saatnya guru beradaptasi. (Dik_ar)

