Perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Salah satu keterampilan yang semakin mendapat perhatian dalam pendidikan abad ke-21 adalah coding. Menurut studi oleh Li et al. (2021), coding tidak hanya meningkatkan kemampuan berpikir logis tetapi juga mengembangkan kreativitas siswa sejak usia dini. Oleh karena itu, penting bagi sekolah dasar untuk mulai memperkenalkan pembelajaran coding.
Namun, kesiapan guru menjadi faktor kunci dalam keberhasilan implementasi pembelajaran ini. Guru yang memiliki pelatihan khusus dalam coding lebih mampu mengintegrasikan teknologi ini ke dalam kurikulum. Sayangnya analisa empiris perihal ksiapan guru SD dalam menginterpretasikan pembelajaran coding yang mencakup aspek kompetensi, fasilitas, dan kebijakan pendukung masih menghadapi kendala dalam memahami dan mengajarkan coding secara efektif.
Fasilitas juga memainkan peranan penting dalam mendukung pembelajaran coding. Kurangnya akses terhadap perangkat teknologi menjadi salah satu hambatan utama dalam implementasi pembelajaran berbasis teknologi, terutama di daerah terpencil. Hal ini menimbulkan tantangan bagi guru untuk mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan keterampilan masa depan.
Kebijakan pendidikan yang mendukung pengembangan keterampilan coding di sekolah dasar masih belum merata. Menurut laporan UNESCO (2022), keberhasilan integrasi coding dalam kurikulum sekolah memerlukan dukungan kebijakan yang komprehensif.
Sebagian besar guru SD masih merasa kurang percaya diri dalam mengajarkan coding. Hal ini menunjukkan perlunya pelatihan yang lebih intensif untuk meningkatkan kompetensi guru. Faktor pengalaman juga memengaruhi kesiapan guru. Mereka yang lebih berpengalaman cenderung memiliki pendekatan yang lebih fleksibel dalam mengadopsi teknologi baru dibandingkan dengan guru yang baru memulai kariernya. Namun, keterbatasan waktu untuk mempelajari keterampilan baru sering menjadi hambatan.
Ketersediaan fasilitas seperti komputer, internet, dan perangkat lunak edukasi sangat penting untuk mendukung pembelajaran coding. sehingga sekolah-sekolah di daerah rural sering menghadapi keterbatasan dalam menyediakan fasilitas ini, yang berdampak langsung pada kesiapan guru.
Dukungan kebijakan pendidikan juga menjadi elemen kunci dalam keberhasilan pembelajaran coding. Di Indonesia, kebijakan tersebut masih dalam tahap awal bahkan masih bersifat wacana, sehingga diperlukan upaya lebih lanjut untuk memastikan keberhasilannya.
Menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan komunitas dalam mendukung implementasi pembelajaran coding melalui adanya kebijakan yang mendukung, guru akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas.
Rekomendasi yang diajukan mencakup pelatihan berkelanjutan bagi guru, peningkatan infrastruktur sekolah, dan penyusunan kebijakan yang lebih mendukung. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pembelajaran coding dapat diterapkan secara efektif di tingkat SD, memberikan dampak positif pada keterampilan siswa di masa depan.
Lembaga pendidikan menjadi pusat yang dapat berperan dalam merancang kurikulum yang memperhatikan kebutuhan guru dan siswa, serta menyediakan sumber daya pendidikan yang memadai. Selain itu, dukungan dari komunitas, seperti perusahaan teknologi dan organisasi non-profit, juga penting dalam memberikan pelatihan tambahan dan menyediakan akses ke sumber daya teknologi. Dengan upaya yang kolaboratif ini, diharapkan guru SD dapat lebih siap dan kompeten dalam mengajarkan coding kepada siswa, sehingga mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan di masa depan yang semakin digital.
