Iklan

Grebeg Suro: Tradisi Sakral Menyambut Tahun Baru Jawa

Saturday, June 28, 2025, 10:10 PM WIB Last Updated 2025-06-28T15:34:53Z



Grebeg Suro adalah salah satu tradisi budaya dan spiritual yang masih lestari hingga kini, terutama di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti di Solo, Yogyakarta, dan Ponorogo. Tradisi ini diselenggarakan untuk menyambut datangnya bulan Suro, bulan pertama dalam kalender Jawa yang bertepatan dengan bulan Muharram dalam kalender Hijriyah.


Asal Usul dan Makna

Kata “Grebeg” berarti "mengiringi" atau "mengarak", sementara "Suro" merujuk pada bulan Suro. Grebeg Suro mencerminkan bentuk perayaan dan rasa syukur masyarakat atas datangnya tahun baru Jawa, sekaligus sebagai momen introspeksi dan pensucian diri. Tradisi ini memiliki nilai spiritual yang tinggi karena dipercaya sebagai waktu yang sakral untuk berdoa, bertapa, atau menjalankan laku prihatin.


Rangkaian Acara Grebeg Suro

Rangkaian Grebeg Suro biasanya berlangsung selama beberapa hari, dan tiap daerah memiliki ciri khas tersendiri. Berikut adalah beberapa kegiatan umum dalam Grebeg Suro:

  1. Kirab Pusaka
    Pusaka-pusaka keraton atau warisan leluhur seperti tombak, keris, dan gamelan dikirab atau diarak keliling kota sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur dan kekuatan spiritual.

  2. Tirakatan dan Doa Bersama
    Pada malam 1 Suro, masyarakat berkumpul untuk melakukan doa bersama, zikir, dan tirakatan. Banyak juga yang memilih menyendiri untuk bersemedi atau menjalani tapa bisu (tidak berbicara selama 24 jam).

  3. Larung Sesaji
    Di beberapa daerah seperti di Ponorogo atau pantai selatan, dilakukan larung sesaji ke laut atau sungai sebagai bentuk persembahan kepada alam dan memohon keselamatan serta kesejahteraan.

  4. Festival Reog Ponorogo
    Di Ponorogo, Grebeg Suro menjadi puncak Festival Reog Ponorogo. Reog ditampilkan sebagai wujud kekuatan budaya lokal, dengan parade besar yang menampilkan puluhan grup reog dari seluruh Indonesia dan bahkan luar negeri.

  5. Pasar Malam dan Kesenian Tradisional
    Sebagai pelengkap perayaan, diadakan pasar malam, pameran budaya, serta pertunjukan wayang kulit dan kesenian tradisional lainnya yang menarik minat masyarakat luas.


Simbol Kesakralan dan Kebudayaan

Grebeg Suro bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan simbol hubungan harmonis antara manusia, leluhur, dan alam semesta. Dalam tradisi ini, terlihat jelas nilai-nilai gotong royong, spiritualitas, dan pelestarian budaya.


Penutup

Tradisi Grebeg Suro menjadi bukti bahwa kearifan lokal masyarakat Jawa tetap hidup di tengah arus modernisasi. Ia adalah warisan budaya yang tidak hanya dijaga, tetapi juga dirayakan sebagai identitas dan sarana mempererat hubungan sosial serta spiritual masyarakat.

Komentar

Tampilkan